tirto.id - Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi merupakan salah satu kebiasaan yang baik apabila dilakukan dengan cara yang benar dan aman. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari menjemur bayi, mulai dari meningkatkan vitamin D hingga menjaga kualitas tidur.
N. Aladag dalam penelitiannya yang terbit di jurnal BMC Pediatrics (2006) mengungkapkan bahwa rutinitas menjemur bayi sudah dikenal manusia selama berabad-abad. Hal ini karena sinar matahari diketahui memiliki efek terapeutik terhadap penyakit rickets.
Penyakit rickets sendiri menyebabkan elainan tulang akibat kekurangan vitamin D, kalsium atau fosfat. Bahkan, pada tahun 1958 sinar matahari dipakai untuk terapi pada bayi kuning.
Matahari memancarkan tiga jenis sinar ultraviolet yang digolongkan berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan Ultraviolet C (UVC). Sinar UVB dalam sinar matahari dapat mengubah molekul 7-Dehidrokortisol pada lapisan kulit menjadi vitamin D aktif yang bermanfaat untuk tubuh.
Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) melaporkan bahwa sebanyak 43 persen anak perkotaan dan 44 persen anak pedesaan di Indonesia kekurangan vitamin D. Kekurangan vitamin D dapat disebabkan karena kurangnya pemberian ASI tanpa paparan sinar matahari yang cukup.
Manfaat Berjemur di Pagi Hari
Sinar matahari pagi mengandung berbagai jenis vitamin yang dapat membangun daya tahan tubuh bayi. Melansir laman Firstcry Parenting, terdapat banyak sekali manfaat yang diperoleh dari berjemur di pagi hari, diantaranya:
1. Meningkatkan kadar vitamin D
Berjemur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan bayi, salah satunya membantu tubuh memproduksi vitamin D untuk penyerapan kalsium. Selain itu, sinar matahari pagi dapat memperkuat tulang sehingga mencegah rakhitis pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa serta kemungkinan menghambat pertumbuhan kanker.
2. Meningkatkan kadar serotonin
Paparan sinar matahari pagi dapat meningkatkan zat serotonin pada bayi. Serotonin dalam jumlah cukup dapat menciptakan perasaan bahagia dan aman pada bayi. Selain itu, serotonin juga memiliki efek positif untuk perkembangan dan pencernaan bayi.
3. Kadar insulin yang meningkat
Vitamin D yang diperoleh dari berjemur dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Insulin sendiri merupakan hormon alami yang diproduksi tubuh yang berfungsi dalam mengontrol kadar gula darah.
Peningkatan insulin dikaitkan dengan menurunnya risiko penyakit diabetes. Oleh karena itu, berjemur memiliki manfaat tidak langsung yang baik untuk bayi dalam mengatur kadar insulin.
4. Mencegah penyakit kuning pada bayi
Penyakit kuning pada bayi terjadi akibat produksi bilirubin dan fungsi hati yang tidak terkendali. Paparan sinar matahari pagi membantu proses pemecahan bilirubin, sehingga hati dapat memproses lebih mudah.
Bilirubin merupakan senyawa berwarna kuning yang dihasilkan oleh empedu, yang terbentuk dari proses pemecahan sel darah merah di dalam tubuh.
5. Meningkatkan energi dan kualitas tidur
Berjemur dapat meningkatkan produksi hormon melatonin. Hormon tersebut berperan dalam pengaturan siklus tidur. Siklus tidur yang teratur dapat meningkatkan energi pada bayi.
Cara Berjemur yang Aman untuk Bayi Baru Lahir
Meskipun memiliki banyak manfaat, para dokter menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menjemur bayi. Hal tersebut dikarenakan, paparan sinar matahari berlebih dapat meningkatkan risiko kanker kulit pada usia lanjut.
IDAI menyarankan waktu berjemur yang ideal adalah sebelum pukul 10.00 dan di atas pukul 16.00 dengan intensitas waktu sekitar 15-20 menit.
Berjemur pada pukul 10.00 hingga 14.00 tidak disarankan karena tingkat paparan UV akan naik. Selain itu, IDAI menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan saat menjemur bayi, diantaranya:
1. Menggunakan pakaian, topi, dan tabir surya
Selama berjemur, bayi dianjurkan untuk untuk tetap mengenakan baju, topi dan tabir surya. Orang tua dapat meminimalisasi paparan cahaya matahari dengan menggunakan tabir surya SPF 15 atau lebih, lalu mengoleskannya kembali setiap 2 jam.
Namun, pemakaian tabir surya untuk bayi prematur perlu dibatasi. Hal ini karena kondisi kulit bayi yang masih terlalu tipis sehingga berisiko menyerap bahan tabir surya ke organ dalam lebih banyak.
2. Minta rekomendasi dari dokter jika ada risiko melanoma
Orang tua dengan anak-anak yang berisiko tinggi terkena melanoma direkomendasikan berkonsultasi kepada dokter sebelum menerapkan kebiasaan menjemur.
Melanoma merupakan jenis kanker kulit yang muncul karena adanya gangguan pada sel yang memproduksi melanin atau melanosit. Anak dengan risiko melanoma tinggi umumnya memiliki ciri kulit putih, muka berbintik (freckles), dan memiliki anggota keluarga dengan melanoma.
3. Hindari paparan sinar matahari langsung
Paparan sinar matahari langsung dalam waktu terlalu lama harus dihindari, khususnya bagi bayi berusia kurang dari 6 bulan. American Association of Pediatric (AAP) menegaskan bahwa bayi berusia 0-6 bulan tidak boleh terkena paparan sinar matahari secara langsung.
Alternatif lain, orang tua bisa menjemur anak di dalam ruangan yang cukup terkena sinar matahari dengan jendela dan pintu terbuka.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Yonada Nancy