Menuju konten utama

Alasan Mengapa Tabir Surya Perlu Tetap Dipakai Saat Musim Hujan

Alasan mengapa tabir surya perlu tetap dipakai saat musim hujan ataupun mendung.

Alasan Mengapa Tabir Surya Perlu Tetap Dipakai Saat Musim Hujan
Ilustrasi tabir surya. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Tabir surya atau sunscreen tetap perlu dipakai pada kulit meskipun sedang dalam kondisi hujan atau mendung.

Hal ini karena sinar ultra violet (UV) tidak hanya berasal dari paparan sinar matahari saja, tetapi juga bisa terpapar dari sinar matahari tidak langsung

"Banyak orang yang merasa karena kulitnya tidak terpapar sinar matahari maka tidak perlu menggunakan sunscreen. Paparan sinar UV dapat berasal dari sinar matahari langsung, dan sinar matahari tidak langsung, termasuk dari pantulan benda, pasir, salju dan lainnya," kata dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Arini Astasari Widodo Sp.KK, seperti dikutip Antara, Kamis (24/9/2020).

Arini menyatakan, sebanyak 90 persen sinar UV dapat menembus awan dan UVA dapat menembus kaca jendela, sehingga berada di tempat teduh atau di dalam ruangan tidak berarti kulit tidak memerlukan perlindungan dari sinar UV.

"Sinar UV dapat mengakibatkan penuaan, kulit terbakar, masalah pigmentasi kulit (flek kulit), memicu beberapa penyakit kulit yang sensitif terhadap cahaya UV, serta tumor jinak dan tumor ganas (kanker) kulit,” ujar Arini.

Ia juga menyampaikan dampak negatif lainnya sinar UV lainnya, di antaranya kulit bisa cepat keriput, elastisitas kulit hilang, tekstur kulit kasar, dan pelebaran pembuluh darah (telangiektasia).

Sebuah penelitian pernah memaparkan jumlah kejadian penuaan kulit yang disebabkan oleh sinar UVA, di mana hasilnya meningkat selama beberapa dekade terakhir.

Karenanya, Arini pun menekankan pentingnya mengaplikasikan sunscreen yang memiliki spektrum luas.

Selain UVA, sinar matahari ultra violet B (UVB) juga dapat berdampak buruk kepada kulit yang terpapar terlalu lama.

Tidak seperti UVA, hanya lima persen UVB yang sampai ke bumi, namun efeknya sangat berbahaya hingga bisa menyebabkan kulit terbakar.

Ia menyarakan agar memilih sunscreen yang memiliki kandungan SPF dan PA yang cukup tinggi. Angka SPF menggambarkan tingkat perlindungan sinar UVB, sementara PA menggambarkan perlindungan terhadap sinar UVA.

Selain itu, jangan lupa untuk mengoleskan ulang tabir surya setiap tiga hingga empat jam sehari.

Pemilihan besaran SPF (sun protection factor) disesuaikan dengan aktivitas seseorang. Semakin lama beraktivitas dengan paparan cahaya matahari maka pilihlah SPF yang makin besar.

Baca juga artikel terkait TABIR SURYA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH