tirto.id - Sebanyak enam orang suspectvirus corona atau COVID-19 telah ditangani Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) usai dua orang warga depok diumumkan positif terinfeksi virus corona.
Di antara enam orang suspect, dua diantaranya merupakan seorang asisten rumah tangga di rumah pasien corona dan seorang tukang kebun di rumah yang sama. Saat ini keduanya sudah dibolehkan pulang.
Tiga orang merupakan orang yang melakukan kontak langsung dengan dua pasien, sementara satu orang lainnya baru datang dari negara yang telah terjangkit Corona.
Terkait dengan kasus virus corona di Indonesia, Kemenkes mengumumkan hotline terkait virus corona yang bisa dihubungi masyarakat untuk mengetahui terkait corona.
Informasi tentang media situasi perkembangan 2019-nCoV, dapat diakses melalui:
- Hotline Emergency Operation Center (EOC): (021) 5210411 dan 081212123119
- Twitter : @KemenkesRI
- Facebook : @KementerianKesehatanRI
- Instagram: @kemenkes_ri
- Website : who.int, www.infeksiemerging.kemkes.go.id, www.sehatnegeriku.kemkes.go.id
Selain itu, Kemenkes juga menyampaikan cara mencegah penularan virus corona. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularannya.
cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus ini adalah:
- Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas atau kekebalan tubuh meningkat.
- Mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.
- Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan Anda tidak tertular. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau dengan lengan (bukan dengan telapak tangan).
- Menjaga jarak saat berbicara dengan orang lain, sekurang-kurangnya satu meter, terutama dengan orang yang sedang menderita batuk, pilek/bersin dan demam. Saat seseorang terinfeksi penyakit saluran pernapasan, seperti 2019-nCoV, batuk/bersin dapat menghasilkan droplet yang mengandung virus. Jika kita terlalu dekat, virus tersebut dapat terhirup oleh kita.
- Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.
- Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di tempat umum.
- Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah, lalu cucilah tangan Anda.
- Hindari kontak dengan hewan ternak dan hewan liar yang terbukti tertular coronavirus.
- Jangan makan daging yang tidak dimasak hingga matang.
- Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan seperti Cina, seiring dengan informasi adanya penghentian sementara operasional penerbangan langsung dari dan ke daratan Cina dari pemerintah, sampai ada informasi lebih lanjut.
Virus corona memiliki gejala umum berupa demam ≥380C, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Jika ada orang dengan gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke Cina (terutama Wuhan), atau pernah merawat atau kontak dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
Bagaimana membedakan antara sakit akibat infeksi COVID-19, dengan influenza biasa? Orang yang terinfeksi 2019-nCoV dan influenza akan mengalami gejala infeksi saluran pernapasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek.
Walaupun gejalanya sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda. Namun kesamaan gejala tersebut membuat kita sulit mengidentifikasi masing-masing penyakit tersebut, sehingga pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi 2019-nCoV.
Untuk itulah WHO merekomendasikan setiap orang yang menderita demam, batuk, dan sulit bernapas harus mencari pengobatan sejak dini.
Anda juga harus memberitahukan petugas kesehatan jika mereka telah melakukan perjalanan dalam 14 hari sebelum muncul gejala, atau jika mereka telah melakukan kontak erat dengan seseorang yang sedang menderita gejala infeksi saluran pernapasan.
Editor: Agung DH