Menuju konten utama

Cara Membersihkan Sensor Kamera yang Aman dan Benar

Pembersihan sensor kamera dari kotoran, seperti debu, perlu dilakukan secara rutin selepas penggunaan dalam jangka waktu tertentu.

Cara Membersihkan Sensor Kamera yang Aman dan Benar
Ilustrasi orang memotret. Antara foto/teresia may.

tirto.id - Saat melakukan proses zoom pada lensa, secara tidak langsung sensor kamera akan berisiko terpapar debu dan kotoran. Selain itu, debu dapat mengotori sensor kamera ketika proses penggantian lensa.

Fotografer yang jarang mengganti lensanya juga tidak terlepas dari masalah debu dan kotoran yang tertinggal di kameranya. Kotoran yang tertinggal tersebut bisa menutupi sensor kamera. Oleh karena itu, kamera perlu rutin dibersihkan sensornya selepas penggunaan dalam jangka waktu tertentu.

Sensor kamera yang tersusun atas jutaan elemen sensitif akan mudah terpapar bercak, sekecil apa pun kotoran yang menempel. Jika sensor kamera terkena debu, hal itu akan menghalangi cahaya yang seharusnya ditangkap kamera. Kondisi ini berisiko membikin gambar menjadi agak buram atau keabu-abuan.

Untuk mengetahui sensor kamera terkena kotoran cukup mudah. Biasanya akan tampak bercak-bercak kecil gelap atau hitam pada potret yang dihasilkan. Namun, yang sulit dideteksi adalah apakah debu menempel pada sensor kamera atau di dalam lensanya.

Beberapa tanda sensor kamera terkena kotoran adalah bercak di potret selalu berada di tempat yang sama. Jika menggunakan bukaan (aperture) sempit, ukuran bercak terlihat mengecil dan kian tajam. Sementara di kamera DSLR, bercak gelap hanya terlihat di gambar, bukan dari jendela bidik optik.

Pembersihan sensor kamera bisa dilakukan dengan menggunakan blower atau peniup udara yang terbuat dari karet. Blower karet ini biasanya dijual dengan sikat menempel untuk membersihkan negatif film dan salinannya. Sikat itu perlu dilepas karena pembersihan sensor kamera membutuhkan semburan udara tanpa gangguan.

Sebagaimana dikutip dari laman Canon, sebelum pembersihan, atur kamera ke mode sensor pembersihan atau sensor-cleaning mode. Mengeset ke mode sensor pembersihan, bukan berarti kamera akan membersihkan perangkat secara otomatis, melainkan hanya menaikkan kaca cermin (mirror) refleks dan membuka bilah shutter. Fungsi mode ini akan menggetarkan perangkat yang memudahkan pembersihan agar kotoran segera terlepas.

Direkomendasikan pula untuk menggunakan daya tambahan via DC Coupler, saat mengeset mode ini. Hal ini agar tidak hanya menggantungkan pada daya baterai saja untuk mempertahankan bilah shutter yang terus terbuka. Sebab, kadangkala daya baterai tidak kuat dan membutuhkan daya tambahan.

Untuk memperoleh hasil terbaik, letakkan kamera di meja atau permukaan datar ketika melakukan pembersihan sensor tersebut.

Cara membersihkan sensor kamera adalah dengan cara melepaskan lensa terlebih dahulu. Lalu, gunakan blower udara untuk meniup debu di sensor kameranya. Pastikan juga blower udara tersebut tidak masuk ke dalam dan menyentuh sensor kamera.

Setelah pembersihan selesai, pasang kembali lensa. Matikan mode sensor pembersihan (sensor-cleaning mode) dan kamera sepenuhnya. Kemudian, kembalikan kaca cermin (mirror) ke posisi awal.

Agar sensor kamera tetap bersih, jangan pernah biarkan rongga kamera terbuka. Ketika mengganti lensa, segera pasang lensa baru ketika melepaskan lensa yang lama. Kemudian, pasang tutup kamera secepatnya.

Perlu diperhatikan, jangan pernah mengganti lensa kamera di situasi atau tempat yang berdebu. Apabila terpaksa harus menggantinya di lokasi berdebu, pegang mulut lensa kamera ke arah bawah saat penggantian. Hal ini untuk mengurangi risiko sensor terpapar debu ketika rongga kamera terbuka.

Baca juga artikel terkait KAMERA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom