tirto.id - Penggunaan filter pada lensa kamera memiliki fungsi yang sama seperti saat seseorang mengenakan kacamata hitam.
Lensa melindungi dari pantulan cahaya berlebih, melindungi potensi lensa dari kerusakan, mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke lensa, dan bahkan mengoptimalkan warna.
Capture the Atlasmenuliskan, filter kamera adalah sebuah aksesoris tambahan yang dipasang pada bagian depan lensa kamera untuk melindungi, mengatur cahaya, atau untuk memperoleh efek-efek tertentu saat memotret objek.
Dilansir dari Lifewire, filter fotografi pada awalnya digunakan untuk menambah kedalaman, meningkatkan kontras, dan mengurangi cahaya yang bisa merusak gambar.
Hal tersebut dilakukan oleh para fotografer dalam fotografi film untuk meningkatkan fotografi hitam putih.
Sebagai seorang fotografer, ada baiknya apabila memahami dengan benar filter apa yang harus digunakan pada setiap sesi pemotretan. Hal ini baik diketahui oleh para fotografer pemula maupun yang sudah ahli sekalipun.
Berikut adalah tipe dari lensa kamera yang dapat dipilih sesuai dengan situasi pemotretan dilansir dariPhotography Life:
1. Filter UV/ Clear/Haze
Filter UV dapat melindungi lensa dari debu, kotoran, dan kelembaban. Selain itu, ia juga dapat digunakan untuk melindungi lensa dari goresan.
Filter UV berkualitas tinggi dapat dipasang secara permanen. Tidak perlu khawatir dengan perngaruhnya terhadap hasil gambar sebab ia memiliki dampak minimal pada kualitas. Filter ini dapat digunakan pada berbagai jenis genre fotografi.
2. Filter Polarized
Sama seperti filter UV, polarized dapat digunakan dalam semua genre fotografi. Ia menghasilkan polarisasi cahaya yang secara dramatis mengurangi pantulan, meningkatkan warna, dan meningkatkan kontras pada gambar. Pada umumnya, filter ini berbentuk lingkaran yang berfungsi untuk memudahkan kontrol terhadap efek polarisasi.
3. Filter Neutral Density (ND)
Filter ini digunakan untuk mengurangi cahaya yang masuk ke lensa. Oleh sabab itu, ia dapat mengurangi kecepatan rana kamera.
Filter jenis ini optimal digunakan untuk memotret objek yang bergerak terlihat blur seperti sungai, air terjun, atau aktivitas orang yang sedang bergerak.
4. Hard-Edge Graduated Neutral Density (GND)
Filter ini digunakan dalamsituasi kontras yang tinggi. Cocok untuk memotret lanskap atau panorama yang memperlihatkan warna langit yang jauh lebih terang dari pada objek yang ada di posisi paling depan.
Filter ini selalu berbentuk persegi panjang dengan kemampuan memindahkan cahaya ke segala arah. Biasanya, filter ini digunakan dengan filter holder.
5. Soft-Edge Neutral Density (GND)
Filter ini digunakan sama dengan versi hard-edge ND. Namun, apabila pemotret menginginkan transisi yang lebih mulus, lebih baik menggunakan filter versi soft-edge ini. Filter ini juga digunakan untuk memotret lanskap.
6. Reverse Graduated Neutral Density (GND)
Pada umumnya, para fotografer menggunakan filter ini untuk memotret lanskap atau panorama dengan situasi melawan matahari. Filter GND ini berangsur mengalami transisi dari gelap ke jernih menuju tepi.
7. Filter warna
Filter warna dapat berfungsi pula untuk menambah kesan hangat atau dingin pada gambar yang dihasilkan. Jenis filter ini sangat populer untuk film dan jarang digunakan pada fotografi digital.
Meskipun kamera keluaran terbaru seperti kamera digital, DSLR, atau mirrorless telah memiliki fitur perubah warna gambar di dalamnya, penggunaan filter warna tambahan ini dapat menambah efek dramatis pada hasilnya.
8. Filter Close-up
Filter close-up memiliki nama lain sebagai ‘diopter’. Cocok digunakan dalam pemotretan makro karena filter ini memungkinkan lensa untuk fokus lebih dekat pada subjek.
Ada banyak lagi jenis filter lensa yang dapat digunakan untuk memberikan efek khusus. Beberapa diantaranya adalah filter bintang yang dapat membuat objek lebih terang, filter difusi untuk membuat tampilan melamun saat memotret model, filter multivisi guna membuat salinan subjek, filter inframerah memblokir inframerah dan melewatkan cahaya tampak, hingga filter bokeh untuk membuat gambar yang dihasilkan memiliki efek aestetik.
Para pelaku fotografi dapat memilih filter mana yang cocok untuk digunakan sesuai dengan situasi. Lifewire membagikan tips bagi para fotografer untuk diingat antara lain bahwa filter yang murah belum tentu memiliki kualitas yang buruk. Semua tergantung dari bagaimana sang fotografer mengaplikasikannya dalam aksi pemotretan.
Selain itu, ada beberapa efek yang dapat ditambahkan menggunakan aplikasi jika tidak memiliki filter lensa. Menggunakan aplikasi Photoshop pada pasca-produksi foto dapat dilakukan untuk mengakali filter kamera yang tidak dimiliki.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo