tirto.id - Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bersama Kemendikbud dan Kominfo menyelenggarakan kompetisi video TikTok #CeritaSalingBantu yang mengajak anak muda untuk melawan pandemi.
“Kita mengajak insan Dikti untuk berkarya nyata dalam bentuk kreasi yang bisa menginspirasi kita semua untuk bersama mengatasi pandemi sehingga kita bisa keluar dari kondisi yang tidak mengenakan saat ini,” ujar Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nizam, seperti dikutip dari situs covid19.go.id, Senin (26/7/2021).
Kompetisi tersebut dilaksanakan sebagai upaya mengkomunikasikan risiko pandemi terhadap kalangan muda sekaligus menangkal hoaks. Keberadaan hoaks tidak hanya dapat menggagalkan program penanganan COVID-19, juga menggagalkan vaksinasi dan protokol kesehatan, serta ekonomi tidak pulih.
“Dulu perjuangan bangsa ini menggunakan bambu runcing, saat ini bambu runcing itu berupa gadget untuk melakukan perjuangan bersama untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik dan melawan musuh bersama yaitu pandemi COVID-19 dan mengatasi hoaks atau disinformasi,” kata Tenaga Ahli Menkominfo, Donny BU.
Kompetisi video TikTok #CeritaSalingBantu dibuka sejak 25 Juli 2021 sampai dengan 5 Agustus mendatang. Proses seleksi dilaksanakan 6-8 Agustus 2021. Sedangkan pengumuman pemenang pada 9 Agustus 2021.
Berikut syarat dan ketentuan kompetisi video TikTok #CeritaSalingBantu:
1. Peserta kompetisi video TikTok merupakan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau sederajat, dan mahasiswa Perguruan Tinggi (PT) di seluruh Indonesia yang berada di wilayah Republik Indonesia;
2. Peserta masih berstatus siswa SMA/SMK sederajat atau mahasiswa aktif di PT diIndonesia pada tahun 2021, yang dapat dibuktikan dengan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) jenjang SMA/SMK atau Nomor Induk Mahasiswa;
3. Peserta wajib mengunggah salinan identitas diri berupa Kartu Pelajar atau Kartu Mahasiswa;
4. Karya video dibuat secara individual dan menggunakan aplikasi TikTok;
5. Karya video berdurasi minimal 15 detik dan maksimal 60 detik;
6. Peserta wajib mengunggah konten melalui akun TikTok pribadi peserta dengan menggunakan tagar #CeritaSalingBantu dan menyebut (mention) akun TikTok Pemuda Pelajar Merdeka (@merdekapelajar_ri) dan TikTok Resmi Penanganan COVID-19 (@lawancovid19_id);
7. Akun TikTok peserta tidak terkunci (tidak boleh akun private);
8. Mengikuti (follow) akun media sosial Pemuda Pelajar Merdeka (@merdekapelajar_ri) dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (@lawancovid19_id);
9. Peserta wajib mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi dan mengunggah video hasil karya TikTok melalui formular pada tautan s.id/CeritaSalingBantu.
Kompetisi yang mengusung pesan utama “Anak muda belajar ambil peran di masa pandemi COVID-19” ini meminta peserta untuk menceritakan bagaimana pengalaman mereka dalam membantu sesama di masa pandemi. Berikut brief campaign-nya:
1. Buat video #CeritaSalingBantu versi kamu. Contoh ide konten:
- Video edukasi tentang COVID-19 dan vaksin COVID-19
- Menampilkan aktivitas bantu masyarakat sekitar rumah
- Tanggapan dan penjelasan terhadap hoaks yang beredar di masyarakat
2. Gunakan lagu official: Hivi – "Jatuh, Bangkit Kembali"
3. Tunjukan kegiatan kamu atau sekitar yang berkaitan dengan #CeritaSalingBantu
4. Sertakan tagar #CeritaSalingBantu di caption
Sementara untuk kategori bidangnya adalah sebagai berikut:
1. Gotong-royong membantu masyarakat sekitar terdampak COVID-19
2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) masyarakat terkait COVID-19 (Virus COVID-19, pencegahan penularan, vaksinasi)
3. Kreativitas dalam membantu jualan/dagangan teman maupun keluarga di masa
Untuk mekanisme penilaiannya berdasarkan empat kriteria penilaian yang masing-masing memiliki bobot nilai sebagai berikut:
1. Orisinalitas konten video: 20 poin
2. Kesesuaian tema: 20 poin
3. Kreatifitas video: 25 poin
4. Kekuatan pesan: 35 poin
Peserta yang masuk nominasi konten terbaik dari setiap kategori bidang akan diberikan hadiah menarik berupa media pembelajaran berupa alat elektronik.
Editor: Yantina Debora