Menuju konten utama

Cara Hadapi Bullying versi Vanessa Angel dan Ceritanya soal Penjara

Iwa K mengajak Vanessa menceritakan pengalamannya berurusan dengan penjara dan bullying, saat aktris tersebut hadir di acara Musafir Malam.

Cara Hadapi Bullying versi Vanessa Angel dan Ceritanya soal Penjara
Musafir Malam Mola Tv. FOTO/Dok. Mola Tv

tirto.id - Vanessa Angel punya cara tersendiri untuk menangkis bullying di media sosial. Pemilik nama asli Vanessa Adzania itu bilang, cara terbaik melawan hinaan dan bullying dari netizen adalah dengan menganggapnya sebagai humor.

Dalam kasus Vanessa, cara itu berefek ganda. Selain terbebas dari beban psikologis, dia mengaku dapat menarik lebih banyak pengikut di media sosial. Lebih banyak follower membuat pendapatan dari pesanan endorsement pun bertambah, kata dia.

Bagi Vanessa, perisakan harus direspons secara cerdik. Jika tidak begitu, bullying bakal membawa dampak sangat buruk, termasuk bisa mendorong keinginan bunuh diri pada si korban.

"Anggap itu candaan saja. Senyumin aja. Malah temenin aja musuh lo. Keep your enemies closer," kata Vanessa saat berbicara dalam acara Musafir Malam yang ditayangkan Mola TV.

Bullying menjadi salah satu topik percakapan Vanessa bersama host acara Musafir Malam, Iwa K. Musikus rap senior tersebut menjadikan acara Musafir Malam sebagai ajang untuk menggali cara pandang sejumlah selebritas terhadap sisi gelap mereka.

Mengutip kalimat yang kerap diucapkan Iwa: "Bagaimana bisa kita mencintai terang, kalau kita tak menghargai gelap." Iwa berpendapat orang bisa bangkit dari keterpurukan jika mau menghargai sisi gelap mereka, dan bukan malah merasa "jijik" dengan hal itu.

Itulah mengapa, saat Vanessa datang sebagai tamu Musafir Malam, Iwa mengajak aktris kelahiran 26 tahun silam itu membicarakan kasus hukum yang menjeratnya pada 2019 lalu.

Yang Dialami Vanessa di Penjara

Tuduhan terlibat dalam kasus prostitusi, yang kemudian beralih menjadi perkara pelanggaran UU ITE, merupakan masalah hidup paling berat bagi Venessa. Untuk bangkit kembali tidak mudah, kata dia.

Menangis setiap hari, depresi karena dijauhi semua teman dan menerima banyak hinaan, sempat dilewatinya. Kata Vanessa, dirinya hampir kehilangan harapan hidup karena tidak mendapatkan dukungan dari keluarga maupun teman selama terbelit masa sulit.

"Pertama kali kena masalah itu, aku sempat mau bunuh diri. Aku hampir enggak kuat menghadapi cacian orang," ujar dia kepada Iwa K.

Mentalnya semakin terpuruk setelah statusnya berubah menjadi tersangka dan ia harus ditahan di penjara. Namun, ia mengaku justru di dalam penjara, keinginannya untuk bertahan tumbuh.

Meski semula menganggap penjara merupakan tempat menyeramkan, Vanessa dapat menemukan banyak dukungan dari sesama tahanan.

"Ternyata, saat aku di sana, mereka malah merangkul satu sama lain. Sama statusnya, tahanan. Mereka juga memberi semangat," dia menambahkan.

Menurut Vanessa, yang terpenting saat menjalani masa tahanan di penjara adalah menjaga sikap. Sebab, jika tak bersikap baik, kata dia, "Kalau attitude lo sampah, karmanya dibayar langsung di situ."

Perubahan cara pandang sebagian orang terhadap kasus hukum yang membelitnya juga membuat Vanessa merasa masih ada harapan baginya. Salah satu yang paling membuat Vanessa terkesan adalah demonstrasi sekelompok ibu-ibu di Surabaya yang mengkritik penanganan kasusnya.

"Itu sedikit cahaya. Yang tadinya aku sudah hopeless, tidak tahu mau hidup ngapain, terus mikir, ternyata masih banyak yang sayang sama gua."

Selain itu, dukungan dari pasangan yang sekarang jadi suaminya, Bibi Ardiansyah, menjadi faktor paling besar yang menguatkan Vanessa. Ia mengaku komunikasi dengan Bibi membantunya lebih ringan melewati masa penahanan.

Vanessa mengatakan Bibi sebenarnya mengalami situasi yang tidak mudah mengingat hubungan mereka saat itu sempat putus karena tidak direstui orang tua. Namun, di tengah banyak tekanan, Bibi tetap berupaya bersimpati sekaligus membelanya dari tudingan banyak netizen, sesuatu yang tidak pernah diduga oleh Vanessa.

"Dia satu-satunya yang membela gua, saat 'seluruh dunia' menyerang gua," terang Vanessa. "Aku belajar banyak tentang kasih sayang, ketulusan, keikhlasan."

Satu hal yang kemudian menjadi prinsip Vanessa adalah bahwa keputusan terbaik ketika melewati persoalan berat yakni dengan menghadapi semua tekanan dan meyakini dirinya mampu bertahan.

Kasus hukum yang menjerat Vanessa tersebut bermula dari penangkapan dirinya di Surabaya pada 5 Januari 2019. Kasus ini disorot publik setelah memunculkan dugaan keterlibatan Vanessa dalam prostitusi.

Dalam persidangan pada Juni 2019, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan vonis hukuman 5 bulan penjara untuk Vanessa. Majelis hakim memutuskan Vanessa bersalah melanggar pasal 27 ayat (1) jo pasal 45 ayat (1) UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Ia dinilai terbukti mendistribusikan, mentransmisikan, membuat informasi dan dokumen elektronik dengan muatan yang melanggar kesusilaan. Vanessa memutuskan menerima putusan tersebut dan tidak berniat mengajukan banding. Tidak lama setelah putusan itu keluar, ia pun bebas mengingat hukumannya terpotong masa tahanan.

Belakangan, ia terbelit kasus hukum lagi atas kepemilikan 20 pil psikotropika jenis xanax. Majelis Hakim PN Jakarta Barat menjatuhkan vonis 3 bulan penjara dan denda Rp10 juta kepada Vanessa, pada 5 November 2020.

Mengutip berita Antara, Vanessa memang mendapatkan resep obat anti-depresan tersebut secara resmi dari dokter RS Puri Cinere pada 7 Desember 2018. Namun, jaksa menilai ia bersalah karena tetap memegang resep itu setelah obat ditebus. Seharusnya, sesuai ketentuan hukum, resep obat psikotropika itu harus disimpan pihak apotek.

Sisi Menarik Obrolan Vanessa dan Iwa K

Iwa K mengatakan pengalaman yang diceritakan oleh Vanessa menjadi "harta karun" karena bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang mengenai cara menghadapi bullying dan bangkit dari situasi sulit.

Selain menggali sisi lain para selebritas tamu acara Musafir Malam, Iwa pun menjadikan talkshow ini ajang proses kreatif dalam musik. Pada setiap episode Musafir Malam, Iwa membuat lagu yang mengambil inspirasi dari obrolan dalam acara ini.

Misalnya ada lagu "Di Balik Nama" yang terilhami oleh percakapannya dengan Nikita Mirzani. Obrolan Iwa bareng Ariel Noah di acara Musafir Malam juga mengilhaminya membuat lagu bertajuk "Someday."

Sementara setelah berbincang bareng Vanessa, Iwa menghasilkan lagu "I Wish" yang ditampilkan pada ujung acara bersama Matthew Sayerz.

Selain pengalaman Vanessa menghadapi masalah hukum pada 2019, Iwa pun mengulik masa lalu aktris tersebut. Iwa sempat mendengar cerita masa kecil Vanessa, yang tumbuh tanpa ditemani sang ibu sejak usianya 10 tahun, hingga keputusannya meninggalkan rumah tatkala masih remaja setelah bersitegang dengan sang ayah.

Percakapan Iwa dan Vanessa selengkapnya bisa disimak dengan menyaksikan acara Musafir Malam di Mola TV.

Baca juga artikel terkait ACARA MOLA TV atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH