Menuju konten utama

Canda Jokowi ke Bakrie & HIPMI soal Kenaikan Harga Batu Bara

Jokowi mendorong agar anggota HIPMI berani berusaha di sektor pangan maupun energi.

Canda Jokowi ke Bakrie & HIPMI soal Kenaikan Harga Batu Bara
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2021 di Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA FOTO/HO/ BPMI Setpres/Lukas/aww.

tirto.id - Presiden Jokowi berkelakar dengan sejumlah tokoh HIPMI pada acara HUT HIPMI ke-50 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Mereka dicandai lantaran mendapat keuntungan besar atau cuan akibat krisis energi.

Sejumlah nama dimaksud mulai dari Ketua Umum HIPMI Mardani H. Maming hingga mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical).

Mulanya, Jokowi menyinggung soal kenaikan harga energi dunia. Kenaikan harga tersebut naik hingga di atas 30 persen.

"Naik semuanya, gas alam sudah naik 153 persen, batu bara naik 133 persen, tapi yang senang yang ada di sini, banyak, karena kenaikan batu bara utamanya yang saya tahu ketua umum senang pasti, bang Ical pasti senang karena harga batu bara naik," ujar Jokowi diikuti gelak tawa peserta di lokasi acara.

Jokowi juga menyindir Ketua KADIN saat ini, Arsjad Rasjid yang dinilai senang imbas harga batu bara naik. Ia kemudian mengumumkan kenaikan harga energi lain seperti harga minyak naik 58 persen dan harga crude palm oil (CPO) naik 27 persen.

Akan tetapi, Jokowi mengingatkan kepada para pengusaha untuk mewaspadai kenaikan harga pangan seperti jagung, gandum dan kedelai yang naik di atas 30 persen. Kenaikan harga komoditas tersebut berdampak ke berbagai hal.

Di kasus pangan gandum, Jokowi mengatakan kenaikan dipicu perang Rusia-Ukraina. Ia beralasan, Ukraina dan Rusia merupakan penghasil gandum di angka 30-40 persen dunia. Hal itu bisa berdampak ke Indonesia yang mengonsumsi mie dan roti yang menggunakan bahan baku gandum.

Kemudian ada masalah di sektor jagung. Saat ini impor kuartal I 2022 Indonesia sudah di angka 800 ribu dari total 3,5 juta ton pada 7 tahun lalu.

Ia mengingatkan, kekurangan jagung bisa mempengaruhi harga pangan lain seperti telur hingga daging ayam. Hal serupa juga terjadi pada kedelai. Kenaikan harga kedelai akan mempengaruhi kenaikan harga tempe dan tahu.

Jokowi mendorong agar anggota HIPMI berani berusaha di sektor pangan maupun energi. Ia mengatakan, isu pangan dan energi penting karena negara-negara lain sudah mulai membatasi ekspor pangan dari 3 negara menjadi 22 negara. Selain itu, sudah ada 13 juta orang di dunia yang mulai kelaparan.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak para anggota HIPMI untuk berbisnis di bidang pangan seperti jagung, sorgum, porang atau komoditas lain seperti sagu dan singkong demi memenuhi kebutuhan pangan Indonesia.

"Ke depan saya pastikan karena ada problem yang lebih besar lagi yaitu perubahan iklim, pangan akan menjadi persoalan seluruh negara," pungkas Jokowi.

Baca juga artikel terkait HARGA BATU BARA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Bisnis
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky