tirto.id - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Imin, mengatakan petani seharusnya dilibatkan dalam proyek pembangunan bidang pertanian di Tanah Air. Hal ini dia sampaikan menanggapi program Kementerian Pertahanan (Kemenhan), yakni food estate, yang dinilai banyak orang sebagai sebuah kegagalan.
"Rakyat, terutama petani, harus dilibatkan dalam pembangunan pertanian," ucap Cak Imin dalam keterangan yang diterima, Kamis (25/1/2024).
Imin menilai, kondisi saat ini justru jauh dari harapan menyejahterakan para petani Tanah Air. Menurut dia, para petani tidak kedapatan pupuk serta bibit unggul selama puluhan tahun.
"Petani puluhan tahun enggak kebagian pupuk, bibit unggul juga jarang diberikan. Ini namanya melenceng dari cita-cita demokrasi," tuturnya.
Ia menyatakan, jika krisis pangan terjadi, petani seharusnya mendapatkan keuntungan. Sebab, petani bisa memproduksi pangan sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Namun, yang terjadi saat ini, kata Cak Imin, petani justru seringnya mengalami kerugian. Terlebih, harga pupuk melambung tinggi ditambah seringkali stoknya terbatas.
"Kalau krisis pangan terjadi, mestinya petani yang untung dan berproduksi sehingga pasar terpenuhi, petaninya untung dan bisa menabung. Yang terjadi sekarang petani tetap rugi, jarang untung, pupuk susah dan mahal. Ini yang harus diluruskan," urai Imin.
Dalam kesempatan itu, Imin mengkritik food estate yang perputaran uangnya jauh dari jangkauan petani Tanah Air. Padahal, pemerintah menggelontorkan uang ratusan triliun rupiah untuk program tersebut.
Akan tetapi, pengelolaan food estate justru berada di bawah perusahaan-perusahaan tertentu. Tak cuma itu, pemerintah juga harus menebang pohon untuk program tersebut.
"Enggak ada petani, perusahaan kabeh sing nangani [perusahaan semua yang menangani]. Kalau sukses, enggak masalah, lha ini tanam singkong, tumbuh jagung. Ruwet kan?" kata lmin.
Jika berhasil memenangkan Pilpres 2024, Anies-Imin berjanji mengevaluasi seluruh program serta kebijakan pemerintah, termasuk bidang pertanian. Kata Imin, perubahan merupakan solusi bagi petani Tanah Air.
"Perjuangan perubahan salah satunya adalah menolak cara-cara menyediakan pangan nasional tapi tidak melibatkan petani-petani. Yang tahu soal pertanian, ya petani. Betul apa betul?" ucapnya.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto