tirto.id - Bakal cawapres Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin mengaku tak takut terhadap fenomena Amien Rais syndrome menjelang Pemilu 2024.
Istilah Amien Rais syndrome sempat dipopulerkan oleh analis politik Eep Saefulloh Fatah kepada Anies Baswedan. Istilah itu merujuk pada fenomena tingginya popularitas Amien di era reformasi 1998 dulu, namun berbanding terbalik kala eks Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu maju pada Pemilu 2004 yang hanya memperoleh 14 persen suara.
Muhaimin tak khawatir. Menurutnya, segala kekhawatiran itu menjadi pemicu untuk bekerja keras memenangkan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
"Saya kira itu adalah masukan agar kader partai dan seluruh relawan bekerja keras. Tantangan kita berat," kata MuhaImin saat acara deklarasi Anak Muda Indonesia di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (2/11/2023).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengakui tantangan untuk bisa menang di Pilpres 2024 sangat besar. Begitu pula dengan lawan-lawan yang akan dihadapi mereka saat ini, meski tak menyebutkan siapa lawan-lawan yang dianggapnya mengerikan itu.
"Iwak teri campur kemangi, musuhnya ngeri-ngeri bro," kata Muhaimin.
Mengenai fenomena survei, Cak Imin menjadikan hal itu sebagai masukan dan motivasi bagi timnya. Namun, Muhaimin tak menjadikan hal itu sebagai pertimbangan utama.
"Survei hanya bisa menjadi masukan tidak menjadi pertimbangan apapun, selain motivasi. Karena bagi kita, survei hanyalah cara pandang saja," kata dia.
Meski demikian, dirinya tetap akan merangkul Partai Ummat sebagai salah satu partai yang telah menyatakan dukungan ke Anies-Muhaimin. Namun, dirinya belum bisa memastikan bahwa ada kader dari Partai Ummat yang akan dilibatkan langsung dalam susunan Timnas Amin, tim pemenangannya dengan Anies.
"Sudah-sudah mendukung. Namanya pendukung bukan pengusung," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto