tirto.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan, cadangan volume bahan bakar minyak (BBM) Indonesia masih kalah dengan negara-negara lain, bahkan jauh di bawah Myanmar. Rencana penurunan harga merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan cadangan volume BBM ini.
“Saat ini cadangan volume BBM Indonesia hanya cukup untuk 19 hari. Cadangan tersebut jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui siaran pers diterima di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Menurut Tulus, bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, cadangan volume BBM Indonesia sangat sedikit. Dia mencontohkan Myanmar yang memiliki cadangan BBM cukup untuk tiga bulan. Bahkan, lanjut Tulus, Jepang dan Korea memiliki cadangan BBM yang cukup untuk empat bulan.
Tulus menambahkan, dengan cadangan BBM yang dimiliki saat ini, Indonesia memiliki potensi mengalami krisis bahan bakar. Karena itu, YLKI mendesak pemerintah untuk meingkatkan cadangan Bbm minimal untuk 30 hari.
“Pemerintah harus secara serius membangun tangki timbun untuk memperbanyak cadangan BBM,” kata dia menegaskan.
Sebelumnya, pemerintah berencana akan menurunkan harga BBM sebesar Rp500 per liter pada 1 April 2016. BBM yang akan mengalami penurunan harga adalah BBM jenis Premium dan Solar.
Rencana penurunan harga BBM itu juga diikuti oleh sektor transportasi. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan akan menurunkan tarif angkutan umum sebesar tiga persen. (ANT)