Menuju konten utama

Cabai & Makanan Pedas Dapat Kurangi Risiko Kematian Karena Stroke

Mengonsumsi cabai dengan teratur dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke.

Cabai & Makanan Pedas Dapat Kurangi Risiko Kematian Karena Stroke
Ilustrasi Makan Cabai. foto/istockphoto

tirto.id - Tak bisa makan tanpa sambal. Itulah kebiasaan sebagian besar orang Indonesia. Sambal identik dengan Indonesia. Selama bertahun-tahun, cabai dikenal sebagai makanan dengan sifat terapeutiknya yang dapat mencegah penyakit.

Sebuah penelitian yang terbit di Journal of American College of Cardiology baru-baru ini juga menjelaskan, mengonsumsi cabai dengan teratur dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke.

Penelitian ini membandingkan risiko kematian 23.000 partisipan, yang beberapa di antaranya mengonsumsi cabai, dan sebagian tidak.

Tingkat kesehatan dan kebiasaan makan partisipan dipantau selama delapan tahun.

Para peneliti menemukan bahwa risiko kematian akibat serangan jantung adalah 40% lebih rendah di antara mereka yang makan cabai setidaknya empat kali per minggu.

Sementara itu, kematian akibat stroke terjadi lebih dari setengah partisipan yang tidak mengonsumsi cabai. Peneliti juga mencatat, banyak kematian karena serangan jantung mendadak.

"Fakta menarik adalah bahwa perlindungan dari risiko kematian tidak tergantung pada jenis diet yang diikuti orang," kata pemimpin penelitian Marialaura Bonaccio, seorang ahli epidemiologi di Mediterranean Neurological Institute (Neuromed).

"Dengan kata lain, cabai memiliki efek perlindungan dari penyakit, baik orang yang mengikuti diet Mediterania yang sehat maupun orang lain yang tidak diat sekalipun," katanya.

Penelitian ini menggunakan data dari studi Moli-Sani, yang memiliki sekitar 25.000 peserta di wilayah Molise Italia selatan.

Para peneliti sekarang berencana untuk menyelidiki mekanisme biokimia yang membuat cabai baik untuk kesehatan kita.

Manfaat cabai yang lain

Adanya zat capsaicin pada cabai yang memiliki peran utama memberi rasa panas dan pedas juga dapat menghentikan penyebaran sel-sel kanker prostat melalui berbagai mekanisme.

Hal ini diungkapkan dalam Cancer Research pada Maret 2006 yang dilaporkan oleh situs World’s Healthiest Foods

Dosis 400 miligram capsaicin selama tiga kali seminggu diuji coba pada hewan yang jika diberikan pada manusia adalah dengan berat badan 200 pon.

Empat minggu berjalan, pertumbuhan tumor kanker prostat beserta ukurannya menurun secara signifikan.

Warna merah cerah yang terdapat pada cabai juga menunjukkan kadar tinggi dari beta karoten atau pro vitamin A. Dua sendok teh cabai merah menyediakan sekitar 6% dari nilai harian vitamin C.

Ditambah lagi lebih dari 10% dari nilai harian untuk vitamin A. Dari kandungan ini sangat penting untuk kesehatan paru-paru, saluran pencernaan dan saluran kandungan kemih dan berfungsi sebagai garis terdepan dalam pertahanan tubuh terhadap patogen.

Untuk memaksimalkan khasiat dari zat capsaicin yang terkandung, Claudia Debtarsie Kliranayungie, ahli gizi RSCM Kencana, menyarankan agar tidak membuang biji cabai dan serat agar zat capsaicin tidak berkurang.

Baca juga artikel terkait CABAI atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Dipna Videlia Putsanra