Menuju konten utama

Buwas Ungkap Biang Kerok Kenaikan Harga Beras

Buwas mengungkap penyebab kenaikan harga beras belakangan ini. Salah satunya, akibat persaingan dari sisi hulu pengusaha.

Buwas Ungkap Biang Kerok Kenaikan Harga Beras
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kanan) bersama Kepala Bulog Divre Jabar Benhur Ngkaimi (kiri) memeriksa ketersediaan beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pd.

tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengungkap penyebab kenaikan harga beras belakangan ini. Salah satunya, akibat persaingan dari sisi hulu pengusaha.

"Mahal itu karena sekarang persaingan dari pembeli pengusaha," ujar Buwas sapaan akrabnya, saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Buwas menuturkan selain faktor persaingan pengusaha, penyebab kenaikan lainnya karena produksinya sedang kurang atau turun 5 persen. Sehingga ada persaingan kembali dari sisi harga.

"Nah itulah yang menyebabkan harganya naik," katanya.

Berdasarkan data panel harga pangan yang dilansir dari website Badan Pangan Nasional (Bapanas), Harga beras medium saat ini kembali naik tipis. Rerata harganya mencapai Rp12.060 per kg. Dari yang sebelumnya harga beras medium menyentuh Rp12.030 per kg.

Naiknya harga beras medium telah merambah ke beberapa daerah. Harga beras paling mahal dibanderol Rp30.000 per kg di Kabupaten Puncak, Papua. Sedangkan, untuk yang paling murah dipatok Rp9.000 per kg di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggarat Timur (NTT).

Baca juga artikel terkait HARGA BERAS NAIK atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang