tirto.id - Kecelakaan yang melibatkan kereta api Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) dan mobil Toyota Agya di perlintasan kereta tanpa palang pintu di Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (14/1/2024). Akibat kecelakaan tersebut terdapat dua orang meninggal dunia.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, akan mengevaluasi keberadaan perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan yang melintas.
"Kondisi ini akan kami sampaikan ke Kementerian Perhubungan atau KAI, karena ini sebetulnya jalur lintasan kereta api ya," kata Sri Mulyani di Klaten, Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Senin (15/1/2024).
"Tapi kalau memang ini kewenangan pemerintah daerah maka kami akan mendata mana saja yang perlu diberi palang sepur," ungkap Sri Mulyani.
Sementara itu, terkait dengan kejadian yang menelan dua korban jiwa tersebut, dia menyampaikan rasa duka citanya.
"Saya prihatin dan kami turut berduka cita, akan kami evaluasi," kata Sri Mulyani.
Kronologi Kecelakaan Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan dan Mobil Toyota
Sementara itu, Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menuturkan, berdasarkan laporan kepolisian, semula KA 105A Gaya Baru Malam Selatan berjalan dari arah Solo menuju Jogja di jalur rel hilir, yakni rel sebelah kanan jika dari arah Solo, sedangkan mobil Toyota Agya berjalan dari arah Pereng menuju Simpang Tiga Toserba WS.
Menjelang kejadian, saat menyeberang di perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut, pengemudi mobil Agya diduga tidak memperhatikan datangnya kereta sehingga akhirnya terjadi benturan antara kereta dengan Agya. Sementara itu, akibat kejadian tersebut perjalanan KA Gaya Baru Malam Selatan mengalami sedikit hambatan.
"Demi keselamatan pelanggan, perjalanan KA tersebut harus berhenti sebentar untuk dilakukan pengecekan pada sarana lokomotif di Stasiun Brambanan dan ditemukan kerusakan pada bagian depan lokomotif," kata Krisbiyantoro.
Editor: Intan Umbari Prihatin