tirto.id - Bupati Indramayu Supendi terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Supendi merupakan kader Partai Golkar dan juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Indramayu.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya masih menunggu kejelasan status Supendi. Sampai saat ini, Supendi masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK.
"Kami menunggu dulu penjelasan resmi KPK soal status yang bersangkutan, karena saat ini statusnya masih terperiksa," ujar Ace kepada reporter Tirto, Selasa (15/10/2019).
Golkar baru akan mengambil sikap setelah KPK menetapkan Supendi sebagai tersangka. Tindakan penonaktifan sebagai pengurus DPD Partai Golkar akan diambil bila ia benar dan sudah terbukti yang bersangkutan melakukan tindakan korupsi seperti yang disangkakan KPK.
"Sesuai dengan pakta intergritas yang ditandatangani setiap Kepala Daerah dari Partai Golkar, yang bersangkutan akan dinon-aktifkan dari Pengurus DPD Partai Golkar," jelas Ace.
KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) sejak Senin (14/10/2019) malam kemarin sampai Selasa (15/10/2019) dini hari. Tim penyidik komisi antirasuah telah menciduk Bupati Indramayu Supendi terkait dugaan suap proyek.
"Menjelang Senin tengah malam ada kegiatan tim KPK di Indramayu. Sekitar 5 orang sudah dibawa ke Gedung KPK," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah lewat keterangan pada Selasa (15/10/2019) pagi.
Febri menuturkan total 8 orang yang diringkus dalam operasi itu. Tiga orang lainnya saat ini masih di tengah perjalanan.
Selain Bupati Supendi, 7 orang sisanya merupakan Kepala Dinas, pejabat dinas Pekerjaan Umum, ajudan, pegawai, dan rekanan.
Dalam operasi itu, tim juga menyita uang yang diperkirakan seratusan juta rupiah. Uang itu diduga merupakan suap terkait proyek di dinas-dinas PU Kabupaten Indramayu.
Supendi dilantik sebagai bupati Indramayu periode 2016-2021, di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis, 7 Februari 2019. Ia menggantikan Anna Sophanah, kepala daerah sebelumnya yang mundur dengan alasan mengurus keluarga, pada November 2018.
Supendi awalnya adalah wakil bupati dari Anna. Pasangan Anna-Supendi ini diusung oleh partai koalisi, yaitu Golkar, Partai Gerindra, PKS, dan Partai Demokrat.
Saat melantik sebagai bupati, Supendi mendapatkan beberapa pesan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Salah satunya soal peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di Indramayu, yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan daya beli.
Pria kelahiran Indramayu, 14 Agustus 1958 itu juga diminta agar lebih memaksimalkan potensi pariwisata di wilayah yang dipimpinnya itu.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Abdul Aziz