Menuju konten utama

Bulog Sebut Bansos Stiker Prabowo-Gibran Tak Bermuatan Politik

Bulog tak bisa mengatur peredaran beras yang sudah dibeli masyarakat.

Bulog Sebut Bansos Stiker Prabowo-Gibran Tak Bermuatan Politik
Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Talumolo, Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (17/11/2023). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/tom.

tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, membantah adanya muatan politik dalam beras bantuan sosial berstiker pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Menurut dia, beras berstatus Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mudah didapatkan dan Bulog tak bisa mengatur apa yang dilakukan masyarakat.

“Setelah beras dibeli oleh masyarakat, Bulog tidak dapat mengatur apa yang akan dilakukan masyakat atas beras itu. Dari Bulog tidak ada atribut politik apa pun,” kata Bayu kepada reporter Tirto, Kamis (25/1/2024).

Bayu menuturkan, beras SPHP sangat mudah didapatkan karena Bulog bekerjasama dengan berbagai jaringan distributor sampai ke ritel modern. Hal ini dilakukan agar masyarakat mudah mengakses beras tersebut sehingga program stabilisasi harga beras dapat terlaksana secara masif.

“Beras SPHP tersedia di mana-mana, di pasar-pasar, di minimarket. Siapa saja sangat mudah mendapatkan beras SPHP.

Dihubungi terpisah, Manajer Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya, turut mengatakan bahwa semua program yang ditugaskan kepada Bulog tidak terkait dengan kegiatan politik.

“Bulog menjual beras SPHP tanpa atribut apa pun kecuali atribut Bulog,” kata Tomi kepada Tirto, Kamis.

Dia menambahkan, bahwa beras SPHP hanya untuk konsumen akhir. Namun, Bulog tidak dapat mengatur dan mengawasi apa yang dilakukan oleh pembeli akhir dengan beras tersebut.

Untuk diketahui, media sosial dihebohkan dengan munculnya unggahan dari akun X @Miduk17 yang menampilkan beras Bulog berstiker Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Akun tersebut juga menarasikan bahwa beras bansos itu ditujukan untuk kampanye.

“Melanggar Konstitusi sudah. Melanggar aturan debat sudah. Melanggar netralitas aparat sudah. Melanggar integritas sebagai pejabat sudah. Sekarang pakai beras Bulog untuk kampanye juga. Ya, kabinet Jokowi sedang mengabdi utk Prabobro-Gibran. Labrak terus...selagi masih berkuasa,” tulis dia dalam unggahan X @Miduk17

Sebelumnya, Gibran juga sempat diduga melanggar aturan kampanye karena membagi-bagikan susu kepada warga yang sedang berolahraga di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2023).

Namun, Gibran membantah aksi yang dilakukannya bukanlah kampanye. "Kan tanpa alat peraga kampanye (APK)," kata Gibran di Jalan M.H. Thamrin.

Menurut Gibran, dirinya beserta beberapa tokoh seperti Uya Kuya, politikus PAN Sigit Purnomo Said Samsudin atau Pasha Ungu, serta pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) Rahayu Saraswati datang ke CFD untuk menyapa warga dan membagikan susu gratis.

"Kita 'kan enggak melakukan pengajakan untuk pencoblosan atau apa 'kan enggak," kata dia.

Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebutkan bahwa aksi Gibran tidak melanggar aturan.

Baca juga artikel terkait FLASH NEWS atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas