tirto.id - Presiden Bukalapak Fadjrin Rasyid menjelaskan, pihaknya di tahun depan akan melakukan beberapa strategi yang sudah disusun untuk mengejar laba.
Hal tersebut diperlukan agar bisnis yang dirintis dari nol tersebut dapat berkelanjutan dan tak terus menerus bakar uang.
"Sustainable itu penting dan akan menjadi fokus kita," jelas dia di Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2019).
Tren aksi bakar uang dengan skema diskon dan cashback diyakini tidak akan baik bagi perusahaan.
Hal ini untuk menghindari kesalahan dari WeWork, start up andalan SoftBank yang rajin bakar uang untuk menciptakan pertumbuhan perusahaan tetapi bisnis tidak kuat sehingga valuasi anjlok.
"Kalau kita bicara soal investor, dulu dia [investor] bilang growth valuasi. Sekarang investor juga peduli akan hal seperti path to profitability, growth yang sehat dan sebagainya. Jadi itu menurut kita tren startup ke depan termasuk di tahun 2020," jelasnya
Meski tidak ada strategi baru yang diterapkan di tahun 2020, kata Fajrin, Bukalapak ia akan fokus untuk membuat perusahaan bisa sehat dan berjalan secara berkelanjutan.
Ia menjelaskan, strategi bakar uang melalui pemberian diskon akan terus dilakukan, namun dengan porsi yang pas.
"Kalau kita melihat healty growth dan sustainability salah satu parameter revenue dan burn. Revenue kita meningkat 3 kali lipat dibanding tahun lalu. Dari sisi burn berkurang sepertiganya dibanding tahun lalu. Itu menunjukkan komitmen kita menunu sustainability kita," jelasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana