Menuju konten utama

Briptu Achmad Ridho Tidak Sedang Bertugas Saat Terjadi Penembakan

Irjen Pol Martuani Sormin menyatakan bahwa keberadaan Briptu Achmad Ridho di Lipss Club Bogor bukan dalam rangka penugasan, melainkan untuk kegiatan pribadi.

Briptu Achmad Ridho Tidak Sedang Bertugas Saat Terjadi Penembakan
Wadir Reskrimum Polda Jabar AKBP Trunoyudo didampingi Kabidkum Polda Jabar Kombes Pol Iksan Bagus menjawab pertanyaan wartawan saat ungkap perkara kasus penembakan yang melibatkan oknum Brimob di Polwil Polresta Bogor Kota, Selasa (23/1/2018). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

tirto.id - Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen Pol Martuani Sormin menampik dugaan bahwa keberadaan anggota Brimob Briptu Achmad Ridho di lokasi hiburan malam Lipss Club Bogor dalam rangka penugasan. Menurutnya, itu merupakan kegiatan pribadi.

Hal ini dikatakan oleh Martuani saat penutupan rapat pimpinan Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Martuani membenarkan bahwa pada saat kejadian, Achmad berada di lokasi dengan calon istrinya, Lusiana. Ia merasa Achmad sedang tak bertugas hari Sabtu (20/1/2018) pukul 02.00 WIB.

“Saya pikir itu pribadi, dia juga sama calon istrinya. Bukan dalam rangka penugasan atau gak itu urusan pribadi,” tegas Martuani hari Kamis (25/1/2018).

Menyoal Achmad yang sedang bebas tugas, Martuani hanya menegaskan bahwa setiap orang yang memiliki senjata, tentu memiliki surat dinas untuk memegang senjata dan tentu memiliki izin membawa senjata.

“Itu pasti dia melekat. Khususnya senjata api genggam, dengan izin yang dia miliki pasti dia bawa. Dia memiliki izin,” tandasnya.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkapkan bahwa polisi sudah mempunyai standar operasional prosedur untuk membawa senjata. Ia enggan merinci standar tersebut, tetapi ia menandaskan bahwa anggota bisa membawa senjata tergantung penugasan.

Ia tak mau menilai bahwa Briptu Achmad bersalah karena membawa senjata di luar kedinasan. Menurutnya, kasus ini harus ditelisik lebih lanjut terkait motivasi keberadaan Achmad di lapangan.

“Kalau saya berpakaian preman, tugas tidak?” katanya.

Achmad dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena terkena amuk massa di lokasi kejadian. Ia dikeroyok setelah terdengar letusan pistol dari senjata api miliknya dan menewaskan salah seorang warga sipil yang juga kader Partai Gerindra, Fernando Alan Joshua Wowor. Kronologi peristiwa tersebut hingga saat ini masih belum diketahui.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo