Menuju konten utama

BPS: Neraca Perdagangan November Surplus 837,8 Juta USD

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, neraca perdagangan Indonesia pada November 2016 mencapai surplus sebesar 837,8 juta dolar Amerika Serikat, dengan nilai ekspor mencapai 13,49 miliar dolar AS sementara impor sebesar 12,65 miliar dolar AS.

BPS: Neraca Perdagangan November Surplus 837,8 Juta USD
Suasana bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/10). Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong memproyeksikan, kinerja ekspor hingga akhir tahun akan turun sebesar 14 persen dan impor turun sebesar 17 persen secara year on year. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, neraca perdagangan Indonesia pada November 2016 mencapai surplus sebesar 837,8 juta dolar Amerika Serikat, dengan nilai ekspor mencapai 13,49 miliar dolar AS sementara impor sebesar 12,65 miliar dolar AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, surplus pada November 2016 tersebut dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar 1,49 miliar dolar AS sementara sektor migas defisit 656,7 juta dolar AS.

"Defisit terbesar masih disebabkan oleh migas," kata Sasmito dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Tercatat, ekspor nonmigas mencapai 12,39 miliar dolar AS pada November 2016, dan impor nonmigas sebesar 10,89 miliar dolar AS. Sementara ekspor migas sebesar 1,1 miliar dolar AS dan impor mencapai 1,7 miliar dolar AS.

Jika dibandingkan dengan November 2015, neraca perdagangan saat itu mengalami defisit sebesar 397,3 juta dolar AS.

Secara kumulatif, pada periode Januari-November 2016, neraca perdagangan mengalami surplus sebesar 7,79 miliar dolar AS, dimana ekspor mencapai 130,65 miliar dolar AS dan impor sebesar 122,86 miliar dolar AS.

Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, maka neraca perdagangan sedikit mengalami penurunan dari sebelumya sebesar 7,83 miliar dolar AS.

Beberapa negara penyumbang surplus bagi Indonesia pada periode tersebut adalah Amerika Serikat sebesar 7,7 miliar dolar AS, India sebesar 6,5 miliar dolar AS dan Belanda sebesar 2,2 miliar dolar AS.

Sementara penyumbang defisit terbesar adalah Republik Rakyat Tiongkok mencapai 14,3 miliar dolar AS, Thailand 3,7 miliar dolar AS dan Australia sebesar 1,5 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait NERACA PERDAGANGAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH