Menuju konten utama

BPS Catat Neraca Dagang RI Surplus 54,76 Miliar Dolar AS di 2022

BPS mencatat neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus sebesar 54,76 miliar dolar AS selama 2022.

BPS Catat Neraca Dagang RI Surplus 54,76 Miliar Dolar AS di 2022
Suasana aktivitas bongkar muatan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus sebesar 54,76 miliar dolar AS selama 2022. Surplus ini bahkan tumbuh 53,76 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau 2021.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, surplus terjadi akibat nilai ekspornya masih lebih besar dibandingkan impor. Di mana selama Januari-Desember 2022 nilai ekspor tercatat 291,98 miliar dolar AS meningkat 26,07 persen (yoy) dan impornya hanya 237,52 miliar dolar AS.

"Jadi neraca perdagangan secara kumulatif mencatat surplus 54,46 miliar dolar AS," katanya dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Senin (16/1/2022).

Berdasarkan negaranya, surplus neraca perdagangan nonmigas Indonesia didominasi oleh Amerika Serikat (AS) dengan nilai 18,89 miliar dolar AS. Surplus ini terjadi lantaran nilai ekspor AS 28,20 miliar dolar AS, sementara impornya hanya 9,32 miliar dolar AS.

Adapun penyumbang surplus terbesar terjadi pada tiga komoditas. Pertama pakaian dan aksesorisnya HS6 2,86 miliar dolar As, kedua mesin dan perlengkapan elektrik serta sebagiannya HS85 2,83 miliar dolar AS, dan ketiga pakaian dan aksesoris (bukan rajutan) HS63 2,61 miliar dolar AS.

Selanjutnya surplus terbesar kedua diikuti India sebesar 16,16 miliar dolar AS dan Filipina 11,41 miliar dolar AS.

Sedangkan defisit neraca perdagangan nonmigas terbesar terjadi di Australia -6 miliar dolar AS. Defisit ini akibat nilai impornya lebih besar yakni 9,23 miliar dolar AS, sedangkan ekspornya hanya 3,22 miliar dolar AS.

Penyumbang defisit terbesar di Australia terjadi pada bahan bakar mineral HS27 -1,93 miliar dolar AS. Diikuti kelompok barang seralia HS10 -1,72 miliar dolar AS, dan bijih logam, perak, dan abu HS26 -0,08 dolar AS.

Adapun neraca perdagangan Indonesia khusus pada Desember 2022 juga tercatat surplus 3,89 miliar dolar AS. Surplus ini terjadi akibat nilai ekspor pada bulan lalu mencapai sebesar 23,84 miliar dolar AS, sedangkan impornya hanya 19,94 miliar dolar AS.

"Neraca perdagangan Indonesia sampai Desember 2022 surplus 3,89 miliar dolar AS. Surplus selama 32 bulan berturut sejak Mei 2020," jelasnya.

Baca juga artikel terkait NERACA DAGANG 2022 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin