tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan selama pandemi Corona. Per April 2020, jumlah penumpang domestik hanya mencapai 0,84 juta orang.
Angka ini turun 81,7 persen secara bulan ke bulan (mtom) dari sebelumnya masih 4,58 juta orang dan 85,18 prsen secara year on year (yoy) dari April 2019 yang masih di angka 5,66 juta orang.
“Turun sejak Februari 2020. Turun lagi Maret 2020 dan drop. Angkutan luar domesitk April 2020 ini sebesar 0,84 juta orang,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/6/2020).
Jumlah penumpang dari penerbangan internasional lebih anjlok lagi. Jumlahnya hanya mencapai 0,03 juta orang selama April 2020. Turun 95,35 persen mtom dari posisi Maret 2019 yang masih 0,56 juta orang dan 98,26 persen secara yoy dari posisi April 2019 yang masih 1,49 juta orang.
Anjloknya penumpang pesawat ini pun terekam dalam turunnya jumlah penumpang di pintu-pintu bandara utama. Misalnya Bandara Soekarno Hatta mengalami penurunan 84,23 persen, Ngurah Rai di Denpasar turun 82,60 persen, Hasanuddin di Makassar turn 78,78 persen, Kualanamu di Medan turun 78,7 persen dan Juanda di Surabaya turun 76,07 persen.
Suhariyanto menyebutkan pola serupa juga dialami sektor transportasi kereta api. Jumlah penumpang per April 2020 tersisa di angka 5,89 juta orang turun 74,86 persen dari posisi Maret 2019 yang masih di angka 23,43 juta orang. Dibanding secara yoy, jumlahnya turun 83,55 persen dari posisi April 2019 yang masih di angka 35,81 juta orang.
Jumlah penumpang KRL juga turun drastis dari 900 ribu orang per hari biasanya menjadi 500 ribu per hari di Maret 2020. Lalu di April 2020 tersisa hanya 183 ribu penumpang per hari.
“Pola yang sama terjadi angkutan transportasi kereta api,” ucap Suhariyanto.
Editor: Reja Hidayat