tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Juli 2020 mencapai 159.800 orang. Angka ini relatif stagnan dengan kenaikan 0,95 persen secara month to month (mtom) di Juni 2020 sebesar 158.300 kunjungan.
Dibandingkan Juli 2019, penurunannya masih lebih dalam yaitu mencapai 89,12 persen secara year on year (yoy). Waktu itu kunjungan wisman masih mencapai 1,46 juta.
“Jumlah wisatawan mancanegara masih sangat terbatas. Kita belum aman dari pandemi COVID-19. Masih menerapkan larangan pergi wisata,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/9/2020).
Secara kumulatif dari Januari-Juli 2020, BPS mencatat total kunjungan mencapai angka 3,24 juta. Angka itu turun 64 persen dari Januari-Juli 2019.
Jika diperinci, maka kunjungan wisman selama Juli 2020 berasal dari Timor Leste 53,4 persen (85,3 ribu), Malaysia 36,7 persen (58,6 ribu), Tiongkok 1,7 persen (2.700), dan sisanya gabungan berbagai negara 8,2 persen (13.100).
Peningkatan kunjungan terbesar dialami oleh Perancis 286,96 persen secara mtom, Afrika Selatan 114,29 persen mtom, dan Korea Selatan 91,06 persen mtom. Menurut Suhariyanto meski naik signifikan, peningkatannya terkait perjalanan bisnis.
Dari pintu masuk, dominasi kunjungan masih berasal dari darat 66,3 persen. Pada Juli 2020 terjadi kenaikan signifikan 225 persen mtom di Entikong, Kalimantan Barat.
Dari pintu laut menyumbang 31,2 persen. Kenaikan terbesar dialami Tanjung Benoa dengan angka 40,91 persen mtom dan 136,46 persen yoy.
Jalur udara menyumbang 2,5 persen saja. Namun Soekarno Hatta mengalami kenaikan tertinggi 243,12 persen mtom dan Sam Ratulangi 159,55 persen mtom. Namun secara yoy keduanya masih turun masing-masing minus 98,83 persen dan 93,81 persen.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz