tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah mengimpor daging sebanyak 11.269 ton selama Maret 2021. Angka ini naik 44,22 persen dari impor daging Februari 2021 sebanyak 7.814 ton.
Jika dijumlah dari Januari-Maret 2021, maka total daging yang diimpor telah mencapai 30.827 ton. Angka ini naik 31 persen dibanding periode yang sama pada 2020 yaitu 23.540 ton.
Total impor 30.827 ton selama Januari-Maret 2021 atau Kuartal I (Q1) 2021 ini paling banyak disumbang oleh Australia. Dari negara kanguru itu, Indonesia menerima 19.291 ton daging.
Posisi Australia disusul oleh India yang mengirimkan 7.112 ton daging, Selandia Baru 2.273 ton daging, Amerika Serikat 1.495 ton, Spanyol 659 ton, dan gabungan beberapa negara 5 ton.
Disamping impor daging, BPS juga mencatat Indonesia telah mengimpor komoditas jenis lembu dengan berat setara 34.815 ton selama Januari-Maret 2021. Angka ini naik tipis 3,8 persen dari periode yang sama di tahun 2020 yaitu 33.539 ton.
Nilai impor daging yang masuk pada Maret 2021 sebanyak 11.269 ton ini sayangnya berada di bawah estimasi Kementerian Perdagangan yang disampaikan dalam diskusi bertajuk "Mahalnya Harga Daging Sapi dan Kerbau, Apa Solusinya?", Senin (29/3/2021).
Dalam diskusi itu, Kemendag menargetkan ada 44.510 ton daging yang akan masuk ke Indonesia pada Maret 2021. Rinciannya 4.984 ton dari Gapuspindo, 36.754 ton dari importir daging, dan Bulog 2.772 ton.
Pada April-Mei 2021 nanti, pemerintah menargetkan setidaknya mampu memperoleh pasokan sebanyak 40.396 ton dan 36.513 ton daging impor untuk menjaga kecukupan daging jelang dan selama lebaran.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra mengatakan mau tak mau target itu harus tercapai. Pasalnya kebutuhan daging dalam negeri terus naik jelang Lebaran sedangkan pasokan dalam negeri tak mencukupi.
“Kami memperkirakan kebutuhan terhadap daging itu lebih kurang 52.156 ton pada Maret. Kemudian April naik ke 59.979 ton, Mei naik lagi ke 76.769 ton,” ucap Syailendra.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan