tirto.id - Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan, mengaku tak memberi sanksi apa pun kepada timses Jawa Tengah yang telah mencatut foto mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di salah satu baliho kampanye di Solo, Jawa Tengah.
"Enggak [diberi sanksi]. Semua kebebasan masing-masing. Yang penting itu adalah pasang foto pasangan calon kita. Namanya spontanitas bagaimana kita larang. Sama kan saya bilang, emang mau kita beri sanksi?" kata Ferry saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senin (14/1/2019) sore.
Ferry menilai hal tersebut wajar dan kerap terjadi di banyak tempat, termasuk pada kubu Jokowi-Maruf Amin. Ia kemudian bercerita soal salah satu caleg PDIP yang memasang foto Rizieq Shihab.
"Itu kan memang ada yang masang, semua bisa memasang, bahkan ada caleg PDIP pasang foto Habib Rizieq. Macam-macam. Ini cara orang macam-macam, jadi kita enggak bisa mengatakan bahwa itu hal yang salah, banyak kayak gitu," katanya.
Ferry kemudian meminta semua pihak agar tidak menanggapi hal itu terlalu serius. Menurut dia, apabila merasa keberatan dengan pemasangan foto tersebut, maka bisa segera dicopot.
"Saya kira itu dinamika politik. Itu bagian-bagian yang merupakan cara berekspresi. Ya jangan terlalu serius. Kalau keberatan kan bisa dicopot. Jangan pikir sanksi. Saya kira orang punya alasan untuk memasang. Ada caleg yang masang foto saya, masa saya harus beri sanksi," katanya.
Sebelumnya, Mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo bersikap keras terhadap pencatutan fotonya di kantor pusat Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo-Sandiaga di Solo, Jawa Tengah.
Dalam cuitan di akun media sosial Twitter, Sabtu (12/1/2019), Gatot meminta baliho yang memuat fotonya tersebut agar segera diturunkan.
“Saya nyatakan bahwa saya tidak tahu menahu, tidak pernah dimintai persetujuan atau diberi pemberitahuan baik secara lisan maupun verbal. Untuk itu saya mohon agar foto saya diturunkan dari baliho tersebut secepatnya,” tulis Gatot melalui akun @nurmantyo_gatot, Minggu (13/1/2019).
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto