tirto.id - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani kembali mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (13/12/2018) malam.
Kedatangan kali ini, berdasarkan undangan Rapat Keterbukaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan disampaikan oleh KPU.
"Rapat ini rapat pendahuluan dari rapat yang akan direncanakan oleh KPU pada tanggal 16 Desember, untuk mengambil keputusan penetapan DPT tahap ketiga," ujarnya ketika ditemui di depan Ruang Rapat KPU RI, Kamis (13/12) malam.
Selain karena undangan, kedatangan Muzani juga untuk menanyakan kelanjutan pemeriksaan keabsahaan DPT, serta untuk meminta agar data tersebut dibuka.
"Itu penting untuk memastikan semua warga negara yang memilih dan punya hak pilih bisa memilih tahun depan," ujarnya.
Lebih lanjut kata Ahmad, "tidak ada yang tercantum lebih dari satu kali. Orang yang sama tapi namanya beda, orang yang sama tapi alamat beda. Atau orang yang mati dihidupkan."
Malam ini, dia akan meminta agar KPU melakukan transparansi, supaya mampu bersama-sama menjaga kualitas demokrasi.
"Kami ingin pemilu yang bermartabat dan jujur," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Partai Gerindra tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Komisioner KPU RI, Viryan Aziz menyatakan akan membuka empat digit berbintang yang tertera pada NIK pemilih.
"[Rapat ini] sebagai alternatif karena rekan-rekan partai kesulitan untuk tahu lebih detail terkait data," ujar Viryan.
Menanggapi hal itu, Ahmad Muzani mengapresiasi niat baik tersebut. "Kalau itu betul kami sudah siap," tegas
Bahkan untuk menjaga kerahasiaan data, Ahmad Muzani juga siap disumpah. "Kami siap tidak membawa apa-apa, bahkan kalau perlu kami melakukan sumpah untuk menjaga kerahasiaan," tandasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Yandri Daniel Damaledo