Enam Provinsi Belum Selesaikan Perbaikan DPT Pemilu 2019

Sampai tenggat waktu yang telah ditentukan, baru 28 provinsi yang sudah menuntaskan perbaikan DPTHP Tahap I.

Terbit 15 Nov 2018 15:30 WIB,

Waktu baca ±1 menit

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman bersama Ketua KPU Jatim Eko Sasmito serta Dirut PT Intan Ustrix Windra Setiono memeriksa sampel kotak dan bilik suara saat meninjau produksi perdana kedua perlengkapan Pemilu 2019 tersebut di Gresik, Jawa Timur, Minggu (30/9/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru.

tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengungkap 6 provinsi belum selesai memperbaiki Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) Tahap I.

Ketua KPU RI Arief Budiman mengungkapkan keenam provinsi yang belum selesai memperbaiki DPT adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku. Padahal, seharusnya perbaikan DPTHP Tahap I selesai dilakukan pada Kamis (15/11/2018).

"Beberapa hal jadi penyebab 6 provinsi ini masih belum bisa menuntaskan tugas menindaklanjuti rekomendasi lalu. Pertama karena kondisi geografis. Kedua, antara lain karena jumlah pemilih yang sangat banyak. Ketiga, karena ada gangguan terhadap sistem TI KPU terutama di wilayah tersebut," kata Arief di Rapat Pleno Penetapan DPTHP II, Jakarta.

Pada DPTHP I ada 185.084.629 pemilih dalam negeri yang terdaftar. Sementara DPT untuk pemilih di luar negeri sebanyak 2.025.344 orang.

Hingga kini baru ada 28 provinsi yang sudah menetapkan perbaikan DPT. Jika ditotal, jumlah pemilih dari 28 provinsi itu berjumlah 141.412.533 orang.

"Jika digabung ada 189.144.900 pemilih. Ini gabungan data yang sudah masuk dan diupdate dari 28 provinsi plus data eksisting dari 6 provinsi," kata Arief.

KPU RI pun meminta ada tambahan waktu bagi mereka untuk memperbaiki DPT Pemilu 2019. Hingga berita ini ditayangkan, permintaan itu masih dibahas dalam rapat pleno yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pemilu.

"Catatan sementara dari 28 provinsi tersebut, pertama terdapat penambahan jumlah pemilih dan TPS. Jadi berdasarkan data dari 28 provinsi, jumlah pemilih total bertambah sebanyak 4.499.868 pemilih. Kemudian jumlah TPS bertambah sebanyak 2.844," kata Arief.