tirto.id - Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus segera turun tangan mengusut pernyataan Menkominfo Rudiantara yang menyindir pegawainya dengan kata-kata 'yang gaji kamu siapa?'
"Jadi Rudiantara saya pikir memang harus diperiksa Bawaslu. Yang dilakukan Rudiantara itu mencederai demokrasi," jelas Ferdinand kepada Tirto, Jumat (1/2/2019).
BPN sendiri, kata Ferdinand, memang ada rencana untuk melaporkan pernyataan Rudiantara ini ke Bawaslu, namun masih menunggu kesepakatan dari internal mereka. Menurutnya, Bawaslu sebenarnya bisa mengusut tanpa harus menunggu adanya laporan.
"Mestinya tanpa laporan, Bawaslu harus bergerak proaktif jika mereka masih merasa bertugas dan berwenang mengawasi pemilu ini," pungkasnya.
Diketahui saat itu Rudiantara sedang bersama ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Rudiantara meminta para pegawai Kominfo memilih stiker sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di kompleks kementeriannya.
Dia lalu melakukan voting dengan sorakan paling keras. Rupanya stiker nomor 2 yang mendapat sorakan paling keras.
"Coba ibu tadi yang nyoblos nomor dua sini," panggil Rudiantara.
Para pegawai kembali bersorak. Seorang pegawai perempuan naik ke panggung dan diminta menyampaikan alasan. Tapi rupanya alasan yang disampaikan justru menjurus pada nuansa Pilpres 2019.
"Bismillahirrahmanirrahim, mungkin terkait keyakinan saja, Pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan nomor dua, yakin saja," ucap pegawai tersebut lugas.
Lalu, muncul pertanyaan Rudiantara kepada ASN tersebut yang menjadi penyebab hashtag #YangGajiKamuSiapa menjadi trending.
"Bu, Bu yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa?" kata Rudiantara.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno