tirto.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) membantah massa yang mengadang rombongan cawapres Ma'ruf Amin yang mengatasnamakan pendukung pasangan calon presiden Prabowo-Sandi ketika melewati daerah Pamekasan, Madura, Senin (1/4/2019).
"Kami dari BPN tidak pernah mengorganisir atau mengarahkan pendukung untuk melakukan hal tersebut [mengadang rombongan Ma'ruf]. Kami tidak punya akses untuk memantau pergerakan masyarakat kami semua," ujar Jubir BPN, Ferdinand Hutahean kepada Tirto, Selasa (2/4/2019).
Ferdinand mengatakan mungkin saja massa yang mengadang rombongan cawapres nomor urut 01 itu merupakan pendukung Prabowo-Sandi. Tetapi bukan bagian struktural BPN.
Karena sepengetahuannya, provinsi Madura memang banyak terdapat pendukung capres 02, Prabowo. Hal tersebut diketahui dari Pilpres 2014, Prabowo-Hatta menang telak dari pasangan Jokowi-JK di Provinsi Madura.
"Jadi itu kami anggap sebagai pergerakan masyarakat secara spontan saja dan mungkin juga mereka pendukung Prabowo-Sandi. Tetapi secara struktural, tidak terkait dengan BPN," pungkasnya.
Ferdinand pun mengkhawatirkan kejadian tersebut terjadi di masyarakat akibat terlalu tinggi suhu politik Indonesia saat ini. Apalagi sekarang tengah memasuki kampanye terbuka.
Apalagi, lanjut Ferdinand, kejadian pengadangan rombongan capres dan cawapres bukan terjadi pertama kali saja. Tetapi sudah terjadi beberapa kali terhadap paslon 01, Jokowi-Ma'ruf maupun capres-cawapres 02, Prabowo-Sandi.
"Ini menandakan bahwa di bawah [masyarakat grass root] suhu politiknya sedang tinggi sekali. Tetapi peristiwa kemarin kami belum mengetahui secara persis siapa yang mengadang atau menghalangi rombongan Pak Maruf Amin. Apakah mereka betul pendukung 02 [Prabowo-Sandi], atau tidak," terangnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri