Menuju konten utama

BPN: Alasan Prabowo Belum Bisa Bertemu Luhut Karena Fokus Kawal C1

"Biar Pak Prabowo bersama pendukungnya fokus dulu mengawal C1. Kalau ingin bertemu, nanti setelah rekapitulasi dari KPU," kata jubir BPN.

BPN: Alasan Prabowo Belum Bisa Bertemu Luhut Karena Fokus Kawal C1
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) didampingi Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) menyampaikan konferensi pers tentang klaim kemenangan di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.

tirto.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengatakan alasan Capres 02, Prabowo Subianto belum bisa menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan lantaran masih fokus mengawal hasil C1 yang ada dari tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia.

Sehingga Jubir BPN, Nizar Zahro pun meminta kepada kubu Jokowi-Ma'ruf agar memberikan waktu kepada Prabowo untuk mengamankan C1 yang ada dari tiap TPS terlebih dahulu.

"Harapan saya, biarkan Pak Prabowo fokus mengawal C1, jadi semua tim 02 fokus mengamankan C1 di setiap desa seluruh Indonesia," ujarnya kepada Tirto, Minggu (21/4/2019).

Jika utusan Jokowi ingin bertemu dengan Prabowo, Nizar menyarankan supaya menunggu sampai hasil rekapitulasi dari KPU, yakni tanggal 22 Mei nanti. Sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017.

"Saya harap biar Pak Prabowo dan BPN lebih fokus mengamankan C1. Untuk membuktikan siapa pemenang [Presiden-Wakil Presiden] yang sesunguhnya. Karena C1 menurut kami adalah dasar kalau nanti ada kecurangan," pungkasnya.

Di sisi lain Nizal tidak mengetahui apa yang akan dibahas Prabowo bersama Luhut jika nanti mereka berdua melakukan pertemuan. Sekali lagi dia menegaskan, bahwa Prabowo belum bisa bertemu utusan dari Jokowi lantaran masih fokus mengawal C1 yang ada di TPS setiap daerah di Indonesia.

"Biar Pak Prabowo bersama pendukungnya fokus dulu mengawal C1. Kalau ingin bertemu, nanti setelah rekapitulasi dari KPU," terangnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Irwan Syambudi