tirto.id - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) optimistis program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga dapat berjalan sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan pada 2024.
Anggota Komite BPH Migas, Basuki Trikora Putra, mengatakan, pemerintah telah membangun 556 penyalur BBM Satu Harga sejak 2017 hingga Oktober 2024. Saat ini, tersisa 27 penyalur BBM Satu Harga yang dibangun dan akan selesai tahun ini demi memenuhi target 556 penyalur BBM Satu Harga.
"Pertemuan hari ini bermaksud untuk memastikan target realisasi program BBM Satu Harga di tahun 2024 sebanyak 71 lokasi dapat kita selesaikan dan berjalan dengan sebaik-baiknya," ujarnya dalam Rapat Evaluasi Progres Pembangunan Penyalur BBM Satu Harga, di Bali, Selasa (15/10/2024) sebagaimana dikutip Antara, RAbu (16/10/2024).
Pria yang kerap disapa Tiko ini menambahkan, BPH Migas bersama dengan semua pihak terkait terus berupaya dan berkoordinasi demi memenuhi kemudahan masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dalam mengakses BBM dengan harga yang sama jelang akhir 2024.
"Tentu ini menjadi concern bagi BPH Migas dan badan usaha penugasan untuk terus mengawal program ini. Insya Allah upaya dan target kita di 2024 ini dapat terlaksana," jelasnya.
Basuki juga mengapresiasi Kinerja badan usaha penugasan karena telah menjalin sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan keadilan energi bagi masyarakat.
VP Government Assignment PT Pertamina (Persero), Ryrien Marisam berharap target yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik dengan dukungan berbagai pihak.
"Kami membutuhkan arahan dari pemerintah agar akses distribusi BBM Satu Harga ini dapat meningkatkan keekonomian bagi masyarakat 3T," harapnya.
Program BBM Satu Harga merupakan salah satu program prioritas yang telah dilaksanakan sejak 2017. Program bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam mendapatkan BBM dengan harga yang sama di seluruh Indonesia, khususnya wilayah 3T.
Dalam rapat tersebut, hadir pula Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, perwakilan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, dan PT Pertamina Patra Niaga.
Editor: Andrian Pratama Taher