tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Banten, mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca buruk yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan kilat, Rabu (2/6/2021).
"Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Rabu.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Lebak berpotensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Cuaca buruk berpotensi menimbulkan tanah longsor, banjir bandang, banjir pemukiman, petir, dan puting beliung.
BPBD mengingatkan warga agar tidak berada di tanah lapang, persawahan, pesisir pantai, dan dataran rendah guna jatuhnya korban akibat bencana.
Cuaca buruk berpotensi terjadi pada Rabu siang hingga sore dengan intensitas curah hujan tinggi, berlangsung 1,5 sampai dengan dua jam.
Selama ini, kata Pebby, Lebak masuk kategori daerah rawan bencana alam jika dilanda cuaca buruk.
"Kami menyampaikan surat peringatan cuaca buruk itu kepada relawan kecamatan juga desa siaga untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
Cuaca buruk menyebabkan ruas jalan penghubung Provinsi Banten dan Jawa Barat sempat diterjang longsoran di jalur Cipanas-Lebak Gedong-Warung Banten-Sukabumi. Jalur itu berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Saat ini, ruas jalan yang menghubungkan antarprovinsi kembali normal setelah material bebatuan yang menutup jalan itu disingkirkan.
"Kami berharap pengemudi yang melintasi jalan kawasan TNGHS agar hati-hati terlebih cuaca buruk karena khawatir terjadi longsor susulan," kata Pebby.
BPBD Lebak telah koordinasi dengan instansi lainnya, seperti Dinas PUPR, Polri, TNI, PMI, Dishub, ORARI, PLN, Relawan Taruna Siaga, dan elemen masyarakat.
Dengan koordinasi itu, kata Pebby, bencana duharapkan dapat ditanggulangi secara optimal, terutama terpenuhi pelayanan dasar guna mengurangi risiko kebencanaan.
"Kami hingga kini koordinasi berjalan dengan baik " ujarnya.
Editor: Gilang Ramadhan & Antara