tirto.id -
"Kami juga menyiapkan sejumlah armada untuk evakuasi di sekolah-sekolah tersebut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan.
Menurut dia, sekolah-sekolah yang mendapatkan pendampingan tersebut yakni SD Sanjaya Tritis, SD Kaliurang 1, SD Kaliurang 2, SD Srunen, SD Kepuharjo, SD Umbulharjo, SD, Glagaharjo.
"Kami juga melakukan patroli kawasan di wisata di lereng Merapi serta melakukan pantauan di lokasi penambangan pasir/ galian C di Sungai Gendol," katanya.
Ia mengatakan, BPBD Sleman bersama dengan Dinas Sosial dan Baznas Kabupaten Sleman juga melakukan droping logistik ke titik kumpul warga di Balai Desa Glagaharjo dan rumah Heru Susanto di Dusun Tritis.
"Jumlah warga yang berada di titik kumpul semalam yakni rumah Heru Susanto ada 71 jiwa dan di Balai Desa Glagaharjo 155 jiwa," katanya.
Makwan mengatakan, sampai saat ini status aktifitas Gunung Merapi masih "WASPADA" atau Level 2.
"Hasil Pantauan visual Gunung Merapi melalui pengamatan langsung maupun CCTV berkabut/tidak tampak, sedangkan pantauan seismik merapi "LANDAI" pada Sabtu pukul 00.01 hingga 07.00 WIB," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat tetap diimbau untuk tidak panik dan tetap beraktivitas seperti biasa serta meningkatkan kewaspadaan. "Gunakan alat pelindung diri (APD) apabila beraktivitas di luar rumah berupa masker, kacamata, jaket, penutup kepala dan alas kaki," katanya.
"Ikuti arahan petugas yang ada di lapangan bila terjadi situasi darurat, berhati-hati dalam berkendara dan utamakan tertib lalu lintas."
Masyarakat diharapkan untuk cermati berita dan informasi yang beredar, kenali teliti dan cermati info, sumber, waktu dan captionnya. Ikuti perkembangan aktifitas Gunung Merapi melalui info resmi dari twitter: @BPPTKG, @StaklimJogja @pusdalopssleman, Facebook: Pusdalops BPBD Kabupaten Sleman, Instagram: pusdalopssleman.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri