tirto.id - Dalam rangka meningkatkan pesona dan kunjungan wisatawan Borobudur sebagai magnet utama wisata di area Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menyiapkan Pligrimage Tour atau paket wisata ziarah.
“Salah satu langkah yang bisa kami lakukan adalah besok akan ada kegiatan Pilgrimage Tour yang diselenggarakan oleh PT Taman Wisata Candi, acara akan dibuka dengan doa menyambut matahari terbit yang dipimpin oleh Bhikku Sri Pannyavaro Mahathera. Setelah itu, dari Borobudur, peserta akan diajak berjalan ke Candi Mendut, dari Mendut kita ke Candi Sewu, Plaosan, dan Kalasan setelah itu kembali ke Borobudur,” kata Emiilia Eny Utari, General Manajer PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko saat ditemui dalam acara “Borobudur International Budhhist Conference,” Kamis (19/5/2016).
Menurut Emil, kegiatan Pilgrimage Tour yang dijalankan Jumat (20/5/2016) sebagai rangkaian kegiatan menjelang Waisak akan menarik perhatian masyarakat sekitar mengenai objek wisata Borobudur secara khusus dan wisata Joglosemar.
“Out put-nya (Kegiatan Pilgrimage Tour), supaya banyak orang makin tahu, dari mendengar dan merasakan langsung, mereka akan tahu bahwa mereka bisa menjalankan wisata ziarah di Borobudur, akhirnya produk ini bisa jadi produk regular atau andalan promosi wisata,” kata Emil.
Ia menambahkan, setelah kegiatan ini usai, pihaknya akan melakukan evaluasi, untuk melihat peluang Pilgrimage Tour menjadi paket wisata ziarah.
“Kalau dinyatakan berhasil, nanti kami bisa buka tidak hanya tiap minggu, tapi bisa kami buka tiap ada permintaan,” ujar Emil.
Sebelumnya, Kamis (19/5/2016), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko melaksanakan “Borobudur International Budhist Conference” dengan tema “Borobudur sebagai pencerahan dan perdamaian dunia,” sebagai langkah promosi objek wisata Borobudur ke luar negeri.
Kegiatan “Borobudur International Budhist Conference” yang baru pertama kali diadakan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada semua umat Budha yang memperingati perayaan Waisak.
“Kita berikan kegiatan yang cukup menarik “Borobudur International Budhist Conference,” didukung Kemenpar, Dirjen Agama Budha, Kemenag, dan Kemenbud. Kita buat event berskala internasional, diikuti oleh negara di kawasan ASEAN, ada tujuh negara Thailand, Malaysia, Singapura, Myanmar, Laos, Vietnam, dan Kamboja,”
Masing-masing negara mengirimkan among (pendeta Budha) untuk mengikuti konferensi dan melihat keindahan Borobudur.
Menurut Emil, target peserta konferensi ialah 400 orang, namun pada saat konferensi berlangsung, peserta yang hadir hanya mencapai 75 persen dari target. Ia mengakui kendala menjaring maupun kendala peserta menjangkau lokasi ialah transportasi yang sulit untuk dijangkau.
Ia berharap, tahun depan konferensi dapat digelar kembali dengan persiapan yang jauh lebih matang.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh