tirto.id - Polisi menduga dua bom pipa rakitan berdaya ledak besar. Bom ini ditemukan dalam penggeledahan toko milik EY, terduga teroris sekaligus Amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, Jawa Barat.
"Bom ini berdaya ledak tinggi dan memiliki tingkat fatalitas tinggi, meski bentuknya kecil," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (10/5/2019).
Dedi menduga, daya ledak bom milik EY mencapai radius 50 meter. Sedangkan radius merusak bisa 100 meter. Hal ini berbeda dengan bom yang ditemukan Densus 88 dari jaringan terduga teroris Sibolga, Medan.
"Bom Sibolga, tingkat fatalitas bisa 50 meter sampai 200 meter. Itu bom punya daya ledak, tapi tak punya daya penghancur," ujar Dedi.
Polisi menemukan dua bom pipa serta alat dan bahan peledak perakitan bom di toko milik EY. Polisi menyita sejumah alat dan bahan bom di rumah EY, yakni asam klorida (HCl) pupuk, jerigen berisi aseton, termometer di sana.
EY ditangkap pukul 13.48 WIB, di SPBU Pertamina Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, Rabu (8/5). Pimpinan JAD Bekasi itu memiliki kemampuan untuk memodifikasi jenis bom modern.
Ia memodifikasi sakelar (switching) pemicu bom dengan sinyal WiFi, sehingga bisa diledakkan dari jarak jauh.
Menurut Dedi, bom ini akan digunakan dalam aksi people power, pada 22 Mei 2019 mendatang saat pengumuman rekapitulasi suara secara nasional di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali