tirto.id - Sebuah stasiun televisi Cina pada Selasa, (19/4/2016) melaporkan bahwa seorang pria Cina dijatuhi hukuman mati karena membocorkan lebih dari 150.000 dokumen rahasia Negara Tirai Bambu itu kepada pihak asing.
“Pria itu adalah seorang teknisi komputer dari Sichuan bernama Huang Yu. Dia bekerja untuk sebuah departemen pemerintah Cina yang menangani rahasia negara, tetapi dia adalah seorang karyawan yang buruk dan telah dipecat,” kata laporan itu.
Laporan tersebut juga menyebutkan, Huang Yu yang marah karena dipecat mengirim pesan kepada "organisasi mata-mata asing" di internet dan menawarkan untuk menjual dokumen yang telah diperoleh saat bekerja tersebut. Organisasi itu dengan senang hati menerima tawarannya dan mulai melakukan transaksi mereka.
“Pada pertemuan di Asia Tenggara dan Hongkong, Huang akhirnya menyerahkan lebih dari 150.000 dokumen, yang meliputi rahasia mulai dari segala sesuatu terkait Partai Komunis yang berkuasa hingga isu-isu militer dan keuangan,” kata laporan itu.
Laporan televisi itu menambahkan, karena sudah tidak bekerja lagi, Huang Yu mulai kehabisan dokumen untuk dijual, dan memanfaatkan istri dan adik iparnya yang juga bekerja untuk departemen pemerintah yang menangani rahasia negara.
Pada akhirnya, karena terlihat sering melakukan perjalanan ke luar negeri dan tiba-tiba memiliki kekayaan, Huang di tangkap pada 2011 dan diketahui menjual dokumen negara sehingga dijatuhi hukuman mati.
Namun, laporan televisi itu tidak mengatakan kapan atau apakah eksekusi mati telah dilakukan.
Hukum Cina tentang rahasia negara itu memiliki cakupan yang luas, meliputi segala sesuatu dari data industri hingga tanggal lahir pasti dari para pemimpin negara.
(ANT)
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora