Menuju konten utama

BNPB: Tsunami Selat Sunda Tidak Berdampak Hingga ke Ancol

Manajemen Ancol tetap menyiagakan sejumlah titik evakuasi untuk mengantisipasi apabila terjadi gelombang tinggi atau tsunami akibat Gunung Anak Krakatau.

BNPB: Tsunami Selat Sunda Tidak Berdampak Hingga ke Ancol
Pegunjung bermain air laut ketika mengunjungi kawasan Pantai Ancol, Jakarta, Rabu (27/6/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kawasan pesisir Jakarta termasuk wisata Pantai Ancol aman usai gelombang tsunami yang terjadi di Selat Sunda kemarin.

"Tsunami Selat Sunda tidak akan sampai ke Ancol. Jika gelombang tinggi itu pengaruh dari cuaca dan laut. Info gelombang dapat melihat website BMKG," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, pada Rabu (26/12/2018).

Kendati demikian Manajemen Ancol tetap bersiaga sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pihak manajemen menempatkan life guard dan petugas keamanan disebar di sejumlah titik wilayah. Tujuannya untuk mengarahkan pengunjung ke titik aman apabila keadaan berubah darurat.

Serta memberi peringatan batas aman berenang termasuk pada anak-anak melalui pengeras suara.

Terdapat titik kumpul aman yang tersebar di kawasan Ancol Taman Impian, antara lain kawasan parkir Carnaval, parkir sentral, parkir timur, parkir Allianz Ecopark dan parkir Dufan.

Semua gerbang Ancol pun dapat dipergunakan sebagai jalur evakuasi dalam kondisi darurat.

“Keamanan dan kenyamanan pengunjung dalam berekreasi merupakan prioritas bagi kami, untuk itu kami selalu berupaya yang terbaik dan mempersiapkan apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan," ujar VP Taman Impian Jaya Ancol Sunarto, pada Rabu (26/12/2018).

Hingga Kamis pagi ini, aktivitas Gunung Anak Krakatau masih tinggi bahkan dinaikkan statusnya menjadi Siaga (Level III), menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Saat ini aktivitas letusan masih berlangsung secara menerus, yaitu berupa letusan Strombolian disertai lontaran lava pijar dan awan panas. Pada Rabu (26/12/2018) terpantau letusan berupa awan panas dan Surtseyan. Awan panas ini yang mengakibatkan adanya hujan abu.

PVMBG merekomendasikan masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 km dari puncak kawah karena berbahaya terkena dampak erupsi berupa lontaran batu pijar, awan panas dan abu vulkanik pekat.

Sementara itu, BMKG merekomendasikan, masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di pantai pada radius 500 meter hingga 1 kilometer dari pantai untuk mengantisipasi adanya tsunami susulan. Tsunami yang dibangkitkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Masyarakat dihimbau tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaannya. Gunakan selalu informasi dari PVMBG untuk peringatan dini gunung api dan BMKG terkait peringatan dini tsunami selaku institusi yang resmi," ujarnya.

Baca juga artikel terkait TSUNAMI SELAT SUNDA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri