tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengandeng TNI untuk mengamankan alat peringatan dini (early warning system) yang tersebar di berbagai tempat.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, salah satu prioritas instansinya pada 2019 mengamankan alat-alat peringatan bencana dini yang ada di berbagai titik di Indonesia. Hal ini diperlukan bantuan dari TNI untuk menjaga alat tersebut.
"Kita butuh alat tetapi bukan hanya sekadar membeli dan merawat, tapi juga menjaga. Ini juga persoalan. Karena tidak semua alat itu bisa dijaga oleh lembaga yang mengadakannya, misal BMKG, mereka tak punya kemampuan mengawasi sekian banyak," kata Doni saat ditemui di DPR RI, Rabu (21/1/2019).
Doni mengatakan, saat rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, dilaporkan alat-alat pendeteksi bencana banyak yang rusak dan hilang.
"Beliau langsung tanggap menugaskan Panglima TNI untuk bisa mengamankan sistem ini. Kalau sudah dibeli dan tidak ada yang jaga, kalau merawat tentu ada dari instansi, tapi kalau yang mengamankan dari unsur tangan-tangan jahil, diambil akinya, solar selnya,” kata Doni.
“Mungkin ada komponen yang diambil, akhirnya gak berfungsi. Nilai alat yang awalnya ratuan bahkan miliaran, jadi nggak berharga," imbuh Doni.
Wacana tentang keterlibatan TNI tersebut disebutkan oleh Doni saat rapat dengar pendapat mengenai penanggulangan bencana dengan Wakil Ketua DPRI RI Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Hadir juga petinggi negara seperti Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Mendagri Tjahjo Kumplo, Mensos Agus Gumiwang, perwakilan Kemendes, Kemenkes, dan Kemekeu.
Doni mengeluh salah satu faktor rusak dan hilangnya alat-alat pendeteksi bencana karena tak adanya pihak yang mengawasi dan mengamankan hal tersebut.
"Selama ini memang sudah ada peringatan dini seperti pemasangan buoy, sensor, dan sebagainya. Tetapi sebagian dari alat ini sudah tidak lagi bisa berfungsi baik karena alam maupun karena ulah manusi,” ujar dia.
“Sudah kami laporkan juga ke Presiden jika alat-alat ini dibiarkan tidak berfungsi, maka mata telinga kita akan tertutup sehingga jika terjadi bencana dan tidak bisa dideteksi sama saja kita membiarkan korban besar," lanjut Doni.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali