tirto.id - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Widjaja akan memasang tanda berupa plang informasi sepanjang patahan Lembang.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pada masyarakat yang berada di wilayah sepanjang patahan Lembang agar bisa lebih waspada.
Meskipun menurutnya, gempa bumi yang berakibat patahan memiliki periode pengulangan yang cukup lama yakni antara 170 sampai 670 tahun.
Namun menurutnya hal semacam ini tidak bisa dilihat dari sisi waktu, bagaimana pun, menurutnya kewaspadaan perlu diprioritaskan.
"Sekarang yang kami lakukan adalah bagaimana memberikan informasi ini langsung kepada masyarakat. Peta-peta yang kami buat di kertas ini, itu kan tidak ada tandanya. Mana masyarakat bisa paham, apalagi kalau mereka bukan orang geologi," ujarnya di kantornya, Jakarta Timur, Kamis (28/1/2019).
Patahan Lembang memanjang horizontal 29 kilometer dari Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong, Lembang, Batu Loceng sampai Padalarang.
Sejauh itulah plang-plang informasi akan dipasang.
"Jadi masyarakat akan familiar dengan adanya tanda-tanda ancaman longsor, ancaman patahan, dan sebagiannya. Ini yang akan kami lalukan," tuturnya.
Untuk wacana plang informasi ini, BNPB mengaku sudah melapor ke Presiden Joko Widodo agar pada pertengahan tahun sudah mulai bisa dilaksanakan.
"Nanti ada plang dan yang berupa papan informasi bunyinya: kalau anda di daerah gempa bumi, apa yang harus anda lakukan? Mungkin dengan dari melihat struktur bangunannya seperti apa, dan sebagainya," tandasnya.
Wacana pemasangan plang informasi adalah salah satu upaya yang dilakukan BNPB dalam menanggulangi bencana.
Sebelumnya mereka juga merilis Inarisk, yakni aplikasi berbasis digital yang bisa memberikan akses akan kebencanaan di suatu wilayah.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari