tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah rumah rusak akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Garut pada Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29 WIB mencapai 267. Rumah itu mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo.
"Rincian kerusakan, yaitu rumah rusak berat 8 unit, rusak sedang 56, rusak ringan 191 dan terdampak 12," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Senin (29/4/2024).
Menurut Abdul, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa. Kemudian, data rumah warga yang mengalami rusak berat, yakni Kabupaten Bandung Barat 4 unit, Tasikmalaya 2, Sumedang 1, dan Pangandaran 1.
Selanjutnya, BPBD kabupaten mencatat rumah warga yang rusak sedang, di antaranya Kabupaten Garut 12 unit, Bandung 12 unit, Sukabumi 9, Tasikmalaya 7, Bogor 5, Majalengka 1, Subang 1, Purwakarta 3 dan Bandung Barat 2. Sedangkan di wilayah administrasi kota, BPBD mencatat Kota Sukabumi 1, Kota Cimahi 1 dan Kota Tasikmalaya 2.
"Sejumlah rumah dengan tingkat kerusakan ringan tersebar di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka, Purwakarta, Bandung Barat, Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Cimahi dan Kota Tasikmalaya," ucap dia.
Untuk data korban yang mengalami luka, kata Abdul, tetap pada jumlah 11 orang. Mereka yang luka-luka teridentifikasi di Kabupaten Garut 6 orang, Bandung 3 dan Ciamis 2 orang. Hingga kini tidak ada laporan adanya korban jiwa dampak gempa M6,2 tersebut.
"Menyikapi bencana tersebut, BNPB telah menyiapkan bantuan kemanusian berupa makanan dan non-makanan. Di samping itu, bantuan yang disiapkan disesuaikan dengan hasil kaji cepat lapangan. BNPB juga mengirimkan tim untuk memberikan dukungan penanganan darurat di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya," ujar Abdul.
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatoogi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang terjadi di Selatan Jawa Barat (Jabar) tadi malam hanya menimbulkan satu kali gempa susulan. Gempa pertama yang terjadi pukul 23.29 WIB itu berpusat di Samudera Hindia Selatan Jabar.
Gempa pertama tersebut berada di koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Km arah Barat Daya Kab. Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 km. Gempa tersebut berkekuatan 6,2 magnitudo.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan pada pagi harinya terjadi gempa susulan dengan kekuatan 3,1 magnitudo. Gempa terjadi di titik 129 km barat daya Kabupaten Garut, Jabar dengan kedalaman 19 km.
"Hanya satu kali gempa susulan yang terjadi pukul 05.37 pagi ini," kata Daryono saat dikonfirmasi reporter Tirto, Minggu (28/4/2024).
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Anggun P Situmorang