tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, kemarau di Indonesia mulai pada April, Mei dan Juni 2024.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, awal musim kemarau berlangsung beriringan dengan aktifnya Monsun Australia. Saat Monsun Australia aktif nantinya, wilayah yang kemarau terlebih dahulu adalah NTT, NTB dan Bali.
"Lalu, wilayah Jawa, kemudian mendominasi seluruh wilayah indonesia Mei-Agustus 2024," katanya melalui siaran langsung di akun YouTube BMKG, Jumat (15/3/2024).
Dwikorita merinci, musim kemarau akan berlangsung di Bali, NTB, NTT, pesisir utara Banten, pesisir utara Jakarta, pesisir utara Jawa Barat, dan pesisir Jawa Timur pada April 2024.
Kemudian, musim kemarau bakal berlangsung di sebagian Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, sebagian Jawa Timur, sebagian Maluku, sebagian Papua dan Papua Selatan pada Mei 2024.
"Memasuki kemarau pada Juni, sebagian besar Sumatera, Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tengara, Maluku Kepulauan Aru dan Tanimbar," kata Dwikorita.
Menurut dia, ada sebagian wilayah yang awal musim kemaraunya mengalami kemunduran. Misalnya, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan.
Kemudian, Bali, NTB, NTT Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontali, dan Maluku.
Dwikorita menyarankan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta masyarakat agar bersiap terhadap musim kemarau yang akan datang.
Di satu sisi, pemerintah daerah disarankan untuk menyimpan air pada akhir musim hujan ini. Misalnya dengan cara memenuhi danau, waduk, embung, dan sejenisnya.
"Selain itu, tindakan antisipasi juga diperlukan pada wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau atas normal atau lebih basah dari biasanya, terutama untuk tanaman pertanian dan hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi," tutur dia.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang