tirto.id -
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini tidak berpotensi terjadinya tsunami.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Geofisika BMKG Sorong menyebutkan, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 1.96 lintang selatan dan 134.33 bujur timur yang berjarak 52 km tenggara Ransiki, dengan kedalaman 10 Km.
Ditinjau dari lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat sesar aktif.
Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Hingga kini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sebelumnya, pada Sabtu (13/7/2019) dini hari pukul 01.54 WIB, gempa tektonik berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) mengguncang Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dan sekitarnya.
Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pusat gempa berada pada titik koordinat 8.97 Lintang Selatan dan 117.83 Bujur Timur.
Gempa tersebut berada pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Pusat gempa tersebut berjarak sekitar 70 kilometer Tenggara Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
BMKG juga menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan bangunan maupun infrastruktur akibat gempa yang melanda Sumbawa itu.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH