Menuju konten utama

BJ Habibie dan Riwayat Penyakit yang Pernah Dideritanya

B.J. Habibie meninggal karena gagal jantung dan beberapa daftar penyakit yang pernah dideritanya.

BJ Habibie dan Riwayat Penyakit yang Pernah Dideritanya
Mantan Presiden BJ Habibie saat menjadi narasumber dalam bedah buku karya Franz Magnis Suseno pada hari terakhir "Frankfurt Book Fair 2015", di Jerman, Minggu (18/10/2015). ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/ama/foc.

tirto.id - Presiden ketiga Republik Indonesia B.J. Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Senin, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB. Habibie meninggal karena penyakit gagal jantung yang dideritanya.

“Innalillaahi wa inna ilaihi roji’uun. Alasan kenapa meninggal adalah karena sudah menua dan memakan usia. Kemarin saya katakan bahwa gagal jantung yang mengakibatkan penurunan itu, kalau memang organ-organ itu degenerasi melemah, menjadi tidak kuat lagi, maka tadi jam 18 lebih tiga, jantungnya dengan sendiri menyerah,” kata putra Habibie, Thareq Kemal Habibie kepada reporter Tirto di RSPAD, Jalan Abdul Rahman Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/9/2019) malam.

B.J. Habibie sebelumnya terlebih dahulu mendapat perawatan secara intensif di Cardiac Intensive Care Unit (CICU) lantai 2, Gedung Utama RSPAD, sejak Senin (2/9/2019) lalu.

Sekretaris pribadi (Sespri) B.J. Habibie, Rubijanto dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Minggu (8/9/2019) juga menyebutkan, B.J. Habibie tengah dirawat oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK).

"Dengan hormat bersama ini kami konfirmasikan bahwa Bapak B.J. Habibie saat ini sedang menjalani perawatan yang intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan di RSPAD Gatot Soebroto," kata Rubijanto.

Namun, dalam penjelasannya Rubijanto belum mau menerangkan penyakit apa yang sedang dialami Habibie, dia hanya menginformasikan bahwa Habibie belum bisa dijenguk.

"Sesuai petunjuk TDK bahwa agar beliau mendapat perawatan optimal dan dapat istirahat penuh, maka untuk sementara waktu Bapak Habibie belum diizinkan untuk dikunjungi," tukasnya.

Putra kedua Habibie, Thareq Kemal juga menyatakan, ayahnya harus dirawat akibat faktor kelelahan.

"Beliau akhirnya kita ungsikan ke rumah sakit untuk benar-benar istirahat. Karena kalau di rumah, siapapun pasti datang menjenguk, sedangkan menjenguk itu membuat bapak beraktivitas lagi. Tidak ada waktu beliau beristirahat. Mohon doanya saja," ujar Thareq kepada media di RSPAD , Senin (10/9/2019).

Saat perawatan di RSPAD, Habibie ditangani puluhan tim dokter kepresidenan yang terdiri dari dokter spesialis berbagai bidang, di antaranya dari ahli jantung hingga otak.

Pada 2014, Habibie juga sempat dirawat di Rumah Sakit Borromeus, Bandung dan kemudian dipindahkan ke rumah sakit RSPAD Gatot Soebroto.

Penyebabnya diduga karena Habibie kelelahan usai menghadiri pelantikan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Lalu Pada 2016, Habibie kembali dirawat di RSPAD dan didiagnosa mengalami infeksi bakteri yang membuat suhu tubuh Habibie mengalami demam selama beberapa hari.

Pada Maret 2018, mantan Menteri Riset dan Teknologi yang wafat di usia 83 tahun ini juga pernah menjalani perawatan intensif di RSPAD.

Selain itu, Agustus 2018 silam Habibie juga sempat dirawat di klinik Starnberg di Munich, Jerman setelah mengalami kebocoran klep jantung.

Penyakit itu membuat air menumpuk di paru-paru Habibie hingga 1,5 liter sehingga ia pun merasa sulit bernapas di samping tekanan darah yang meningkat hingga 180 mmHg.

Baca juga artikel terkait BJ HABIBIE atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH