Menuju konten utama

Biografi Stockton Rush & Kutipan Wawancara Pemilik OceanGate

Biografi Stockton Rush dan kutipan wawancara terkenal di pemilik kapal selam Titan OceanGate.

Biografi Stockton Rush & Kutipan Wawancara Pemilik OceanGate
Pilot kapal selam Randy Holt (kanan) berkomunikasi dengan kapal pendukung saat dia dan Stockton Rush (kiri) CEO dan Salah Satu Pendiri OceanGate, menyelam di kapal selam perusahaan, "Antipodes," sekitar tiga mil lepas pantai Fort Lauderdale, Fla., 28 Juni 2013.. (AP Photo/Wilfredo Lee, File)

tirto.id - Pendiri dan kepala Eksekutif (CEO) OceanGate, Stockton Rush menjadi salah satu korban tewas dalam kapal selam Titan yang dia kemudikan.

Dia dan empat penumpang kapal selam Titan dinyatakan tewas pada Kamis, 22 Juni 2023 setelah hilang kontak sejak Minggu, 18 Juni 2023 saat menuju bangkai kapal bersejarah Titanic.

OceanGate memberikan pernyataan bahwa Stockton Rush bersama dengan penumpang lainnya adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat melindungi dunia laut.

CNNmelaporkan, Stockton Rush mengembangkan reputasinya sebagai sosok Jacques Cousteau era modern, seorang pencinta alam, petualang, dan visioner.

Rush telah mendekati mimpinya menjelajahi laut dalam dengan semangat luar biasa dan antipati terhadap peraturan.

"Pada titik tertentu, keselamatan hanyalah sampah belaka," kata Stockton kepada jurnalis David Pogue dalam sebuah wawancara tahun lalu.

"Maksud saya, jika Anda hanya ingin aman, jangan bangun dari tempat tidur. Jangan masuk ke dalam mobil Anda. Jangan lakukan apa pun," ujarnya.

Dalam wawancara lain, Stockton memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan bahwa dia telah "melanggar beberapa aturan" dalam kariernya.

"Saya rasa Jenderal MacArthur yang mengatakan bahwa Anda dikenang karena aturan yang Anda langgar," kata Rush dalam sebuah wawancara video dengan YouTuber Meksiko, Alan Estrada, tahun lalu.

"Dan saya telah melanggar beberapa aturan untuk membuat ini. Saya pikir saya telah melanggarnya dengan logika dan teknik yang baik di belakang saya," ungkapnya.

Stockton Rush

CEO dan salah satu pendiri OceanGate Stockton Rush berbicara di depan gambar yang diproyeksikan dari bangkai kapal kapal laut SS Andrea Doria selama presentasi pada hari Senin, 13 Juni 2016, di Boston. (AP Photo/Bill Sikes)

Profil Stockton Rush

Stockton Rush lahir dengan nama asli Richard Stockton Rush III pada 31 Maret 1962 di San Fransico, California, Amerika Serikat. Rush lahir dari keluarga kaya di San Francisco.

Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara yang lahir dari pasangan Richard Stockton Rush, Jr. dari Philadelphia, Pennsylvania, dan Ellen Rush dari San Francisco.

Dia memiliki istri bernama Wendy Weil, keduanya menikah pada 1986. Rush dan Wendy dikarunia dua orang anak. Wendy merupakan cicit dari Isidor dan Ida Blun Straus, keduanya meninggal dalam peristiwa tenggelamnya kapal Titanic.

Rush kecil memiliki cita-cita menjadi seorang astronot. Pada tahun 1980, saat masih berusia 18 tahun, dia mendapatkan lisensi pilot komersial, sekitar waktu yang sama ketika dia lulus dari Phillips Exeter Academy.

Dia kemudian diberitahu bahwa ketajaman penglihatannya akan membuatnya tidak memenuhi syarat untuk menjadi seorang pilot militer, dan dia pindah dari San Francisco ke Seattle untuk bekerja di McDonnell Douglas sebagai teknisi uji coba penerbangan untuk pesawat jet F-15 Eagle.

Saat berusia 19 tahun, dia mendapatkan peringkat Tipe/Kapten DC-8 di United Airlines Jet Training Institute.

Pada tahun 1984, Rush menerima gelar dari Universitas Princeton dalam bidang teknik kedirgantaraan. Pada tahun 1989, ia menerima gelar Master of Business Administration dari University of California, Berkeley.

Dia memupuk mimpi perjalanan luar angkasanya selama bertahun-tahun, membayangkan bahwa dia akan bergabung dengan penerbangan komersial sebagai turis.

Namun pada tahun 2004, ia mengatakan kepada jurnal Smithsonian, impiannya berubah setelah Richard Branson meluncurkan pesawat komersial pertama ke luar angkasa.

"Saya mendapat pencerahan bahwa ini sama sekali bukan yang ingin saya lakukan," kata Rush kepada majalah tersebut.

"Saya sangat ingin menjadi penjelajah ruang angkasa, dan saya menyadari di kemudian hari bahwa setiap spesies yang akan ditemukan di tata surya kita mungkin ada di lautan," katanya kepada Teledyne Marine.

Rush telah berbicara beberapa kali selama bertahun-tahun tentang kemungkinan komersial dan ilmiah yang belum dieksploitasi di perairan bumi, yang sebagian besar masih belum dijelajahi.

"Kita harus memahami bagaimana planet ini merespons perubahan iklim. Semuanya ada di lautan, dan kita hampir tidak tahu apa-apa. Jadi saya sangat bersemangat untuk melakukan hal itu," kata Rush dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh GeekWire tahun lalu.

Rush memulai dengan merakit kapal selam mini pada tahun 2006 dengan menggunakan suku cadang dan cetak biru dari pensiunan komandan Angkatan Laut AS, demikian menurut Smithsonian seperti dikutip Insider.

Kapal yang dibuat Rush memiliki panjang 12 kaki dan mampu menyelam hingga kedalaman 30 kaki. Pengalaman dan penelitian Rush membuatnya yakin bahwa kapal selam memiliki reputasi tidak beralasan sebagai kendaraan berbahaya.

Pasalnya, kapal itu digunakan untuk mengangkut penyelam komersial, dan menurut Passenger Vessel Safety Act of 1993, undang-undang Amerika Serikat yang mengatur pembangunan kapal komersial, "tidak perlu memprioritaskan keselamatan penumpang di atas inovasi komersial."

Rush mendirikan OceanGate dengan mitra bisnis Guillermo Söhnlein pada tahun 2009 setelah melakukan studi pemasaran yang menyimpulkan bahwa terdapat permintaan yang cukup untuk pariwisata laut bawah air.

Menurut Rush, tujuan perusahaannya adalah menggunakan pariwisata komersial untuk mendukung pengembangan kapal selam baru yang memungkinkan usaha komersial lebih lanjut, termasuk penambangan sumber daya dan mitigasi bencana.

Pada tahun 2018, Rush mengemudikan ekspedisi dengan para peneliti dan ilmuwan di Kepulauan San Juan untuk mengamati bulu babi merah dan habitat tombak pasir.

Pada tahun 2022, Rush dan empat orang lainnya turun ke reruntuhan Titanic, pada ekspedisi tersebut Rush dan tim sempat menghadapi masalah teknis yang berkaitan dengan pengontrol pilot.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto