Menuju konten utama

Berita Terbaru Korban Kapal Selam Titan OceanGate & Updatenya

Berikut berita terbaru daftar korban kapal selam Titan OceanGate. 

Berita Terbaru Korban Kapal Selam Titan OceanGate & Updatenya
Logo ekspedisi Titanic OceanGate Expeditions 2019 terlihat di pintu kantor gudang industri laut di Everett, Washington, Selasa, 20 Juni 2023. Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal selam yang hilang yang membawa lima orang, yang dilaporkan terlambat pada hari Minggu malam. (Foto AP/Ed Komenda)

tirto.id - Semua orang yang ada di dalam kapal selam Titan OceanGate dinyatakan tewas oleh pihak berwenang pada Kamis, 22 Juni 2023.

Sejak hilang kontak pada Minggu, 18 Juni 2023 saat menuju bangkai kapal bersejarah Titanic, pencarian dan proses penyelamatan segera dilakukan.

Akan tetapi, seperti dilaporkanAP News, harapan untuk menyelamatkan semua orang di dalamnya sirna ketika pasokan oksigen kapal selam yang mampu bertahan selama 96 jam diperkirakan akan habis.

Kemudian, Penjaga Pantai AS mengumumkan bahwa puing-puing kapal telah ditemukan sekitar 1.600 kaki (488 meter) dari Titanic di perairan Atlantik Utara.

"Ini adalah ledakan dahsyat dari kapal tersebut," kata Laksamana Muda John Mauger, dari Distrik Penjaga Pantai Pertama.

Daftar Orang di Dalam Kapal Selam OceanGate

Kapal selam OceanGate mengangkut lima orang, termasuk satu orang pengemudi dan empat orang penumpang, kelimanya dinyatakan tewas. Berikut ini dalah daftar nama semua orang yang berada kapal selam OceanGate melansir Reuters:

  1. Stockton Rush, pendiri dan kepala eksekutif OceanGate sekaligus pengemudi ekspedisi
  2. Hamish Harding, 58 tahun, miliarder dan penjelajah Inggris
  3. Shahzada Dawood, 48 tahun, pengusaha kelahiran Pakistan, warga negara Inggris
  4. Sulaeman Dawood, 19 tahun, anak dari Shahzada Dawood, warga negara Inggris
  5. Paul-Henri Nargeolet, 77 tahun, ahli kelautan Prancis dan pakar Titanic terkenal, yang telah mengunjungi bangkai kapal tersebut puluhan kali.

"Orang-orang ini adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat petualangan yang berbeda, dan hasrat yang dalam untuk menjelajahi dan melindungi lautan dunia," kata OceanGate.

"Hati kami bersama lima jiwa ini dan setiap anggota keluarga mereka selama masa yang tragis ini."

OceanGate dan Ekspedisi Titanic

Masih melansir AP News, OceanGate telah mencatat kerusakan Titanic dan ekosistem bawah laut di sekitarnya melalui pelayaran tahunan sejak 2021.

Pada tahun 2021 dan 2022, setidaknya 46 orang berhasil melakukan perjalanan dengan kapal selam OceanGate ke situs Titanic, demikian menurut surat yang diajukan perusahaan itu ke Pengadilan Distrik AS di Norfolk, Virginia, yang mengawasi masalah yang melibatkan kapal karam itu.

Namun, pertanyaan tentang keamanan kapal selam tersebut diajukan oleh para mantan penumpang. Salah satu pelanggan pertama perusahaan ini menyamakan penyelaman ke lokasi tersebut dua tahun lalu dengan misi bunuh diri.

"Bayangkan sebuah tabung logam sepanjang beberapa meter dengan selembar logam sebagai lantai. Anda tidak bisa berdiri. Anda tidak bisa berlutut. Semua orang duduk berdekatan atau di atas satu sama lain," kata Arthur Loibl, seorang pensiunan pengusaha dan petualang dari Jerman.

"Anda tidak boleh merasa sesak," pungkasnya.

Seperti dilaporkan Reuters, penumpang yang melakukan ekspedisi dengan OceanGate ke lokasi karamnya Titanic harus membayar 250.000 dolar AS atau sama dengan Rp3,7 miliar.

Kronologi Hilangnya Kapal Selam OceanGate

Mengutip USA Today, kapal selam sepanjang 22 kaki itu sebelum dilaporkan hilang kontak, tengah menjalankan ekspedisi wisata menuju bangkai kapal Titanic yang terletak sekitar 370 mil di lepas pantai Newfoundland, Kanada, di Atlantik Utara.

Namun, kapal selam itu pada saat menyelam selama 1 jam 45 menit di sekitar 900 mil sebelah timur Cape Cod, Atlantik Utara, dengan kedalaman air sekitar 13 ribu kaki, tiba-tiba hilang kontak dengan Polar Prince, kapal pemecah es yang diubah menjadi kapal induknya.

Menurut laporan, kapal selam itu hilang komunikasi sekitar pukul 11.47 waktu setempat setelah mulai menyelam di pagi hari. Sehingga, pihak penyelenggara ekspedisi itu melaporkan ke pihak berwenang setelah hilangnya kontak.

Kemudian, pencarian dilakukan, setelah beberapa hari usaha pencarian dan penyelamatan, pada Kamis mendapati kesimpulan bahwa kapal selam itu telah hancur berkeping-keping dan lima orang di dalamnya dinyatakan tewas.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto