tirto.id - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara (Sultra) mencapai 7 persen pada 2019 dengan tingkat inflasi di bawah nasional.
Perkiraan tersebut didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,6 persen pada 2018 dengan inflasi terjaga pada level 2,6 persen.
Perry juga menambahkan, kredit perbankan Sultra 2018 pun tumbuh di atas 12 persen, di atas tingkat pertumbuhan nasional.
Seluruh prestasi tersebut, menurut Perry, tercapai berkat kerja sama berbagai pihak antara lain Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra dan gerakan masyarakat Kendari untuk membangun klaster-klaster pengendalian inflasi.
"BI pun merasakan dukungan yang sangat baik dari instansi/lembaga terkait dalam memastikan keamanan pengedaran uang ke seluruh pelosok Sultra," kata Perry saat upacara serah terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan BI Sulawesi Tenggara, di Kendari, dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, Senin (4/1/2019).
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menyampaikan, apresiasi atas peran BI dalam mendorong percepatan pembangunan Sultra, sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan ekonomi nasional.
Menurut Ali, BI telah memposisikan diri tak hanya sebagai otoritas kebijakan moneter, tetapi juga sebagai mitra pemerintah daerah.
"BI telah menjadi rujukan dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan daerah, serta berperan aktif dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat di berbagai sektor," kata dia.
Dalam serah terima jabatan itu, Gubernur BI juga melaksanakan peresmian peletakan batu pertama pembangunan gedung Kantor Perwakilan BI Sultra yang baru. Kepala Perwakilan BI Sultra berpindah dari Minot Purwahono kepada Suharman Tabrani.
Dengan perkiraan waktu pengerjaan selama 720 hari, gedung baru nanti diharapkan mampu mendukung Bank Indonesia untuk memberi kontribusi nyata bagi ekonomi daerah, sekaligus menjadi ikon Sulawesi Tenggara.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali