Menuju konten utama

BI Optimistis Sentimen Pasar Membaik Lagi Usai Pilkada DKI

Bank Indonesia (BI) optimistis sentimen pasar akan kembali normal usai putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

BI Optimistis Sentimen Pasar Membaik Lagi Usai Pilkada DKI
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) berjabat tangan dengan calon Gubernur DKI Anies Baswedan (kiri) sebelum melakukan pertemuan di Balai Kota, Jakarta, Kamis (20/4/2017). ANTARA FOTO.

tirto.id - Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo memprediksi sentimen pasar akan kembali normal usai putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Logikanya dengan selesainya pilkada, sentimen di pasar seharusnya lebih netral saat ini, tidak ada permasalahan kekhawatiran. Dari sisi politik di daerahnya sendiri juga jadi lebih jelas," kata Dodi dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur periode April 2017 di Jakarta, pada Kamis (20/4/2017) seperti dikutip Antara.

Dody juga mengatakan kegiatan konsumsi di Jakarta sudah saatnya kembali bergulir, terutama diinisiasi oleh pihak swasta. "Sehingga kami yakin pertumbuhan kuartal II 2017 lebih baik dari kuartal 1 2017," ucap dia.

BI menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2017 diperkirakan tetap baik meskipun di bawah perkiraan semula. Pertumbuhan ekonomi tersebut terutama dipengaruhi oleh investasi yang membaik dan kinerja ekspor yang tetap positif. Investasi pada triwulan I 2017 yang membaik didukung oleh investasi bangunan dan nonbangunan.

Kompetisi ketat di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 antara pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sempat memantik kehawatiran para pelaku pasar. Tapi, kekhawatiran itu mereda setelah kedua kandidat berkomitmen menjaga kedamaian usai Pilkada.

Pasangan Anies-Sandiaga sudah dinyatakan unggul atas Ahok-Djarot oleh hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dengan angka kemenangan telak. Pada Kamis malam, kemenangan Anies-Sandiaga di dikukuhkan hasil rekapitulasi sementara formulir C1 dari 13.034 TPS di KPU DKI Jakarta.

Sebagaimana dimuat laman KPU RI, rekap sementara itu menyimpulkan Anies-Sandiaga mendulang 3.239.923 suara atau 57,95 persen. Sementara Ahok-Djarot memperoleh 2.351.141 suara atau 42,05 persen.

Di Jakarta Barat, Ahok-Djarot memperoleh 611.801 suara dan Anies-Sandiaga 685.079 suara. Adapun di Jakarta Pusat Ahok-Djarot memperoleh 243.767 suara dan Anies-Sandiaga 332.850 suara.

Sedangkan di Jakarta Selatan, Ahok-Djarot memperoleh 459.753 suara dan Anies-Sandiaga 754.140 suara. Lalu, di Jakarta Timur Ahok-Djarot memperoleh 612.333 suara dan Anies-Sandiaga 992.624 suara.

Di Jakarta Utara. Ahok-Djarot memperoleh 418.096 suara dan Anies-Sandiaga 466.568 suara. Kemudian, di Kepulauan Seribu Ahok-Djarot memperoleh 5.391 suara dan Anies-Sandiaga 8.796 suara.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa dari total Daftar Pemilih Tetap Pilkada Jakarta putaran kedua sebanyak 7.257.204 suara dan yang menggunakan haknya sebanyak 5.661.895 suara. Suara sah berjumlah 5.579.587. Sedangkan tingkat paritisipasi politik warga di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta sebesar 78 persen.

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom