tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat, uang beredar (M2) pada Oktober 2024 tumbuh 6,7 persen menjadi Rp9.078,6 triliun. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan di bulan September yang sebesar 7,2 persen menjadi Rp9.044,9 triliun.
"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,1 persen (year-on-year/yoy) dan uang kuasi sebesar 4,2 persen (yoy)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (22/11/2024).
Dari Analisi Uang Beredar BI tercatat bahwa uang beredar sempit pada posisi Oktober 2024 tumbuh 7,1 persen menjadi Rp5.022,2 triliun, dengan pangsa 55,3 persen dari M2. Ini lebih tingi dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 6,9 persen di posisi RpRp4.993,6 triliun dengan pangsa 55,2 persen.
Kemudian, pada Oktober 2024, uang kuasi dengan pangsa 43,5 persen dari M2 tercatat sebesar Rp3.946,5 triliun atau tumbuh 4,2 persen. Posisi ini dinilai lebih lambat setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 5,3 persen senilai Rp3.943,3 triliun.
Berdasarkan komponen uang kuasi, simpanan berjangka dan tabungan lainnya tumbuh masing-masing sebesar 4,6 persen (yoy) dan 4,9 persen (yoy). Sementara itu, giro valas tumbuh sebesar 2,0 persen (yoy)
"Perkembangan M2 pada Oktober 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus)," imbuh Ramdan.
Perlu diketahui, penyaluran kredit pada Oktober 2024 tumbuh sebesar 10,4 persen (yoy) atau stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya. Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat terkontraksi sebesar 0,1 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 12,3 persen (yoy).
"Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 1,6 persen(yoy), setelah terkontraksi sebesar 0,3 persen (yoy) pada September 2024," ujar dia.
Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 tercatat sebesar Rp8.460,6 triliun, atau tumbuh 6,0 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,7 persen (yoy).
Pada saat yang sama, giro tumbuh sebesar 5,5 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,0 persen (yoy). Kemudian, tabungan tumbuh sebesar 7,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,2 persen (yoy). Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 5,1 persen (yoy), setelah tumbuh 5,3 persen (yoy) pada September 2024.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Andrian Pratama Taher