tirto.id - Bank Indonesia mencatat adanya peningkatan cadangan devisa (cadev) pada akhir November 2018. Posisi cadev yang berada di angka 115,2 miliar dolar AS pada akhir Oktober 2018 bertambah menjadi 117,2 miliar dolar AS pada akhir bulan lalu.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Posisi cadev di angka tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Cadev juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Direktur Komunikasi BI, Junanto Herdiawan lewat keterangan resminya, Jumat (7/12/2018).
Peningkatan cadangan devisa pada November 2018, kata Junanto, terutama berasal dari penerimaan devisa migas, penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah, dan penerimaan devisa lainnya yang lebih besar dari kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto