tirto.id - Partai Berkarya memilih fokus untuk mengevaluasi partainya usai ditetapkannya Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden-wakil presiden terpilih.
Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang mengatakan, langkah tersebut mereka pilih ketimbang membicarakan apakah menjadi oposisi atau menyeberang bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Kami fokus benahi internal dan menatap pemilu berikutnya, 2024. Siapa tahu bisa mengusung capres sendiri," ucap Andi kepada reporter Tirto, Senin (1/7/2019).
Dalam waktu dekat ini, Andi mengatakan partai yang dipimpin Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto ini akan mengadakan rapat internal membahas hasil buruk partainya pada Pemilu 2019.
Selain capres-cawapres yang didukungnya kalah yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Berkarya juga tak lolos di Pemilihan Legislatif (Pileg).
Sebab, Berkarya hanya memperoleh 2.929.495 suara dengan persentase 2,09 persen. Artinya, Berkarya tak bisa lolos ke Senayan lantaran tak tembus ambang batas parlemen yang disyaratkan yaitu 4 persen.
"Sikap politik akan kami ambil setelah ada rapat internal. Kami fokus benahi internal dulu," tegasnya.
Saat disinggung soal ketidakhadirannya dalam acara penetapan presiden-wakil presiden terpilih di KPU, Minggu (30/6/2019) kemarin, Andi mengakui tak ada satu perwakilan dari partainya yang hadir dalam acara di KPU kemarin.
Menurut Andi, Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto sedang ke luar negeri dan Sekjen mereka Priyo Budi Santoso kemungkinan sedang berada di luar kota.
"Jadi pengurus lain tidak mungkin datang tanpa minta diwakili. Ketum kami masih di luar negeri, sekjen mungkin juga di luar kota. Jadi dimaklumi saja ya," katanya.
Andi pun tak mau ketidakhadiran partainya ini dikaitkan dengan kekalahan Prabowo-Sandiaga di KPU sekaligus di Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurutnya, Partai Berkarya juga tak akan memberikan pengaruh besar bagi keberlangsungan BPN Prabowo-Sandiaga lantaran perolehan suaranya yang sangat kecil pada Pemilu 2019 ini.
"Partai pengusung di BPN saja datang, masa kami partai pendukung tidak. Aneh kan, jadi ini masalah miss dan teknis internal kami saja," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto