tirto.id - Aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini masih masuk fase erupsi efusif. Pada periode pengamatan Senin (21/3/2022) pukul 00:00-06:00 WIB teramati adanya asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-20 meter di atas puncak kawah.
Pada pengamatan yang sama juga teramati adanya 16 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-25 mm, dan durasi 28.8-154.3 detik.
Sementara itu pada periode Minggu (20/3/2022) pukul 00:00-24:00 WIB, teramati adanya asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang, tebal dan tinggi 10-50 meter di atas puncak kawah.
Selain itu juga teramati adanya guguran lava 2 kali jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya.
Meski aktivitas Gunung Merapi masih tinggi tetapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegaskan bahwa sampai saat ini status Merapi masih berada pada level III atau siaga.
Berikut aktivitas terbaru Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
21-03-2022 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 17.5-20 °C, kelembaban udara 72-94.2 %, dan tekanan udara 654-717 mmHg.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-20 m di atas puncak kawah.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 16, Amplitudo : 3-25 mm, Durasi : 28.8-154.3 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, S-P : 0.5 detik, Durasi : 7 detik)
■ Tektonik Jauh
(Jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 51.1 detik)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya